Ngeri, Ini Agenda Jokowi Jadikan RI Bagian dari Negara China dan Sebarkan Komunis

Presiden Jokowi berharap kepada Presiden Xi Jinping, China terus meningkatkan kerja sama dengan prioritas maritim dan infrastruktur. (BBC)
Presiden Jokowi berharap kepada Presiden Xi Jinping, China terus meningkatkan kerja sama dengan prioritas maritim dan infrastruktur. (BBC)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan Indonesia sebagai boneka China karena semua kebijakan sampai buruh kasar berasal dari negeri Tirai Bambu.

“Jokowi mau jadikan Indonesia sebagai boneka China,” kata pengamat politik Muslim Arbi dalam keterangan kepada suaranasional, Senin (29/6).

Menurut Muslim, Indonesia di bawah dijadikan boneka China karena negeri Tirai Bambu menginginkan RI jadi sekutunya dalam menghadapi AS dan Inggris. “Semua bantuan yang nilai triliunan rupiah dikucurkan China ke Indonesia agar nantinya Indonesia menjadi sekutu dalam menghadapi AS dan Inggris,” papar Muslim.

Kata Muslim, kucuran dana yang sangat banyak dari China, bisa jadi Indonesia menjadi negara bagian Tirai Bambu.

“Nantinya mirip seperti Hong Kong saja, Indonesia bagian dari negara China. Lihat saja orang-orang China sangat mudah masuk ke Indonesia, padahal mereka buruh kasar. Ada ekspansi besar-besaran orang-orang China ke Indonesia. Mereka akan menguasai dari hulu sampai hilir. Rakyat Indonesia akan terusir,” jelas Muslim.

Selain itu, konflik Laut China Selatan yang melibatkan China bisa menyeret Indonesia. “Mau tak mau ketika bantuan China ke Indonesia, maka Indonesia akan terlibat dalam konflik di kawasan Laut China Selatan. Makanya tidak berlebihan China akan membuat pangkalan militer di Indonesia,” papar Muslim.

Selain itu, China juga akan menyebarkan ideologi komunis ke Indonesia sebagai konsekuensi kerja sama kedua negara. “Ideologi komunis China akan mudah menyebar di Indonesia. Walaupun ada yang membantah, sistem ekonominya sudah kapitalis dan komunis tidak laku, tapi perlu diingat, ekspansi ideologi itu tidak akan pernah mati,” pungkas Muslim.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News