Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyalahkan para demonstran yang menolak kenaikan BBM.
“Jadi kalau ada yang demo kenaikan harga BBM itu salah,” kata Jokowi di hadapan civitas akademika UGM, Selasa (9/12).
Jokowi pun mengatakan, tidak ada kebijakan menaikkan BBM di era pemerintahannya. “Jadi subsidi itu kita alihkan. Bukan harga BBM dinaikkan, tapi judulnya pengalihan subsidi,” paparnya.
Ia mengemukakan, dari anggaran belanja Rp 2.039 triliun, anggaran subsidi secara keseluruhan mencapai Rp 433 triliun, Rp 280 triliun di antaranya untuk subsidi BBM. “Artinya, kalau lima tahun jumlah subsidi BBM mencapai Rp 1.400 triliun,” katanya.
Padahal, lanjut Presiden, untuk membangun rel kereta api di seluruh Tanah Air hanya dibutuhkan Rp 360 triliun. “Jadi, subsidi BBM itu dijadikan rel kereta api setahun jadi,” paparnya.
Masyarakat pun masih ingat, Jokowi ketika masih menjadi Wali Kota Solo ternyata menolak keras rencana Presiden RI ketika itu, SBY, menaikkan harga BBM. Alasan dia, warga masih menginginkan harga BBM yang murah.