Anggota Komisi I DPR: Kritik Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono Jangan Dimaknai Negatif

Anggota Komisi I DPR RI, Mahfudz Abdurrahman, S.Sos, menegaskan, kritik yang disampaikan diplomat senior Dino Patti Djalal terhadap Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono tidak seharusnya dimaknai secara negatif. Menurutnya, kritik tersebut justru dapat menjadi masukan konstruktif demi penguatan kinerja diplomasi Indonesia di panggung global.

Mahfudz menilai Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memiliki posisi yang sangat strategis karena menjadi wajah Indonesia di mata dunia internasional. Oleh karena itu, peran Menteri Luar Negeri tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga menentukan arah, citra, dan daya tawar Indonesia dalam berbagai forum global.

“Secara umum, lazimnya Menteri Luar Negeri memiliki basis karier dan track record sebagai diplomat. Karena tugas utama menlu adalah negosiasi, membangun kesepakatan, dan merepresentasikan kepentingan nasional. Menlu adalah wajah Indonesia di dunia internasional,” ujar Mahfudz kepada wartawan, Selasa (23/12/2025).

Baca juga:  Menlu Retno Akui RI tak Menutup Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Ia juga mengaitkan peran Menlu Sugiono dengan kebijakan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dinilainya semakin aktif dan berorientasi pada penguatan eksistensi Indonesia di tingkat global. Hal ini tercermin dari intensitas kunjungan luar negeri Presiden Prabowo yang relatif tinggi sejak menjabat.

“Frekuensi kunjungan Presiden Prabowo ke luar negeri cukup banyak. Dalam konteks itu, Menlu Sugiono setia mendampingi Presiden. Ini menunjukkan peran koordinatif yang penting antara Presiden dan Menteri Luar Negeri,” katanya.

Terkait isu internal Kemlu, Mahfudz menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada laporan mengenai persoalan serius di tingkat pimpinan eselon I. Ia mengaku belum pernah berkomunikasi langsung dengan Menlu Sugiono dan juga tidak selalu hadir dalam setiap agenda bersama, namun tidak menemukan indikasi adanya masalah struktural di tubuh Kemlu.

“Tidak ada laporan kepada kami bahwa eselon I di Kemlu bermasalah. Secara kelembagaan, Kemlu berjalan sebagaimana mestinya,” tegasnya.

Mahfudz juga menaruh hormat pada sosok Dino Patti Djalal yang disebutnya sebagai duta besar kawakan dengan pengalaman panjang di dunia diplomasi. Karena itu, kritik yang disampaikan Dino dinilainya lebih tepat dibaca sebagai bentuk kepedulian dan dorongan untuk meningkatkan kinerja diplomasi Indonesia.

Baca juga:  Kemlu Bebaskan Selebgram RI di Myanmar, PPJNA 98: Bukti Komitmen Prabowo Melindungi WNI di Luar Negeri

“Pak Dino adalah diplomat senior dengan jam terbang tinggi. Kritik beliau seharusnya dipahami secara positif, sebagai masukan untuk memperkuat kinerja Menlu Sugiono dan Kemlu secara keseluruhan. Jangan dimaknai negatif,” ujar Mahfudz.

Ia menekankan bahwa posisi dan peran Menteri Luar Negeri sangat strategis, tidak hanya dalam hubungan luar negeri, tetapi juga dalam mengorganisasi Kemlu, baik di dalam negeri maupun di seluruh perwakilan Indonesia di luar negeri.

“Menlu itu bukan sekadar mendampingi Presiden ke luar negeri, tetapi juga mengorganisasi Kemlu secara menyeluruh. Karena itu, kritik yang membangun justru penting agar diplomasi Indonesia semakin solid dan berwibawa,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News