Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan menggelar peringatan Milad Muhammadiyah ke-113 pada Sabtu (20/12/2025) di Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA). Acara berlangsung khidmat dan meriah dengan dihadiri langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Haedar Nashir tidak hanya menyampaikan tausiah sebagai materi utama, tetapi juga meresmikan Dome UMLA serta melakukan groundbreaking Pusat Inkubator Bisnis UMLA, sebagai bagian dari penguatan peran Muhammadiyah di bidang pendidikan dan kewirausahaan.
Sebelum tausiah inti, para tamu undangan disuguhi berbagai penampilan budaya dan seni. Rangkaian acara diawali dengan Launching Batik Muhammadiyah, dilanjutkan penampilan Tari Pasaman dari mahasiswa UMLA, persembahan lagu-lagu religi dari Dinar Voice Group, hingga prosesi penyambutan pembicara utama. Peresmian Dome UMLA menjadi penutup acara yang disambut antusias seluruh hadirin.
Dalam tausiah kebangsaannya, Prof. Dr. Haedar Nashir menggambarkan perjuangan KH Ahmad Dahlan dan para pendiri Muhammadiyah yang merintis gerakan ini dalam kondisi penuh keterbatasan. Saat itu, belum ada kendaraan bermotor, alat komunikasi modern, maupun teknologi canggih.
“Namun dari kesederhanaan itulah Muhammadiyah tumbuh menjadi gerakan besar yang membawa pencerahan,” ujar Haedar.
Ia menegaskan, Muhammadiyah kini telah berkembang menjadi organisasi Islam modern yang diakui dunia, dengan kiprah kemanusiaan lintas negara. Beberapa di antaranya adalah misi kemanusiaan di India, Turki, Palestina, dan Filipina, yang dilakukan tanpa terlibat dalam konflik politik.
“Ini menjadi kebanggaan, karena Muhammadiyah dipercaya mewakili Asia Tenggara dalam gerakan dakwah dan kemanusiaan yang membawa perubahan dan pencerahan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prof. Haedar mengajak seluruh kader Muhammadiyah untuk meneladani tokoh-tokoh besar bangsa yang lahir dari rahim Muhammadiyah maupun yang memiliki kedekatan nilai, seperti KH Ahmad Dahlan, Ir. Soekarno, Dr. Soetomo, Jenderal Soedirman, hingga HM Soeharto.
“Mereka menjalankan peran masing-masing untuk kemajuan bangsa. Itulah spirit Muhammadiyah sejak kelahirannya,” tegasnya.
Menurut Haedar, kemampuan Muhammadiyah bertahan hingga 113 tahun tidak lepas dari visi, dasar, dan tujuan yang jelas, sebagaimana tertuang dalam QS Ali Imran ayat 104 dan 110, yakni menjadi gerakan yang melahirkan umat terbaik.
Acara Milad ke-113 ini menjadi momentum refleksi sekaligus penguatan komitmen Muhammadiyah Lamongan untuk terus berkontribusi bagi umat, bangsa, dan kemanusiaan universal. (Yunus Hanis Syam).





