CBA Ungkap Skandal Subang: Setoran Gratifikasi & Belanja Mebel Miliaran Diduga Dinikmati Bupati Reynaldi

Situasi politik di Kabupaten Subang memasuki fase paling panas setelah mencuatnya dugaan setoran gratifikasi bernilai ratusan juta hingga miliaran rupiah yang diduga mengalir ke lingkar kekuasaan Bupati Subang, Reynaldi Putra Andita.

Pemicunya adalah pernyataan mengejutkan Dr. Maxi, yang mengaku menjadi perantara setoran ratusan juta rupiah dari para kepala dinas. Uang itu diduga ditujukan untuk Bupati Subang. Pengakuan ini langsung mengguncang politik lokal dan membuka babak baru dugaan korupsi terstruktur di lingkungan Pemkab Subang.

Direktur Eksekutif CBA (Center For Budget Analisis), Uchok Sky Khadafi, menilai Dr. Maxi layak didorong menjadi Justice Collaborator (JC) maupun Whistle Blower agar kasus ini dapat dibongkar secara utuh. Ia meminta masyarakat Subang terus mendukung Dr. Maxi melaporkan kasus tersebut ke KPK.

Namun Uchok menegaskan bahwa rakyat Subang juga perlu menggarap kasus lain, yakni dugaan kejanggalan belanja mebel yang dilakukan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Subang, yang menurut CBA berlangsung setiap tahun dengan nilai yang fantastis.

Uchok Sky merinci bahwa Setda Subang melakukan belanja mebel dalam jumlah besar dan berulang, yang dinilai sebagai bentuk tumpang tindih anggaran serta berpotensi merugikan uang pajak rakyat.

-Tahun 2024
Mebel untuk Rumdin Kepala Daerah: Rp 200.000.000
Mebel Rumdin Bupati: Rp 276.500.000

-Tahun 2025
Mebel untuk Rumdin Bupati: Rp 387.850.140
Mebel KDH dan WKDH: Rp 477.000.000

Sebelumnya sudah ada belanja mebel untuk Rumdin WKDH: Rp 284.000.000

Selain itu, Setda Subang juga melaksanakan tiga proyek mebel lainnya dengan rincian:

-Rp 45.146.400
-Rp 33.698.500
-Rp 116.391.600

Proyek ini, menurut Uchok, tidak dijelaskan peruntukannya, sehingga menimbulkan tanda tanya besar: untuk siapa mebel-mebel ini sebenarnya dibeli?

“Setda Subang tiap tahun memborong mebel, untuk apa semua itu? Apakah untuk memanjakan Bupati Subang agar bisa menikmati kemewahan dari uang rakyat, sementara rakyat miskin di Subang terus kesulitan?” tegas Uchok, Sabtu (22/11/2025).

Ia menilai pola belanja mebel yang terus berulang ini mengarah pada dugaan penyimpangan anggaran dan sudah selayaknya disidik oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Nama Reynaldi Putra Andita bukan kali ini saja disorot publik. Sebelum menjadi Bupati Subang, ia merupakan anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Golkar. Ia pernah terseret dugaan pemalsuan usia saat mendaftar sebagai caleg pada 2018 karena diduga belum cukup umur untuk menjadi calon legislator.

Kini, dengan dugaan gratifikasi dan pemborosan anggaran belanja mebel, sorotan terhadap Reynaldi kian tajam. Publik Subang menuntut agar kasus ini tidak berhenti pada polemik, tetapi ditangani secara serius oleh lembaga penegak hukum.

Kini semua mata tertuju pada KPK dan Kejagung “Akankah mereka bergerak cepat menuntaskan dugaan korupsi yang membelit lingkar kekuasaan Bupati Subang?” tanya Uchok.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News