Pergantian Tongkat Komando di Polres Lamongan

Pagi di Mapolres Lamongan pada Selasa (18/11/2025) tampak berbeda. Udara yang biasanya lengang sebelum jam dinas, kali ini dipenuhi langkah tegap anggota Polri yang memasuki Lapangan Apel. Cahaya matahari yang jatuh miring dari sisi timur memantul di seragam kebesaran para perwira. Hari itu, Polres Lamongan menggelar Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kasat Lantas dan Kasat Polairud—sebuah momentum strategis yang menjadi bagian dari tradisi regenerasi kepemimpinan di tubuh Polri.

Di bawah komando Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto, S.I.K., M.H., jajaran pejabat utama, para Kapolsek, personel dari berbagai satuan, serta Pengurus Bhayangkari Cabang Lamongan hadir menyaksikan prosesi ini. Formasi barisan tampak rapi, menggambarkan disiplin serta ritme kerja kepolisian yang sudah lama terbangun di wilayah ini.

Suasana menjadi hening ketika inspektur upacara memasuki lapangan. Dengan lantang dan jelas, rangkaian acara dimulai: pembacaan keputusan Kapolda Jatim, pengambilan sumpah jabatan, lalu penandatanganan berita acara serah terima. Puncaknya adalah momen simbolik pemasangan pangkat dan tanda jabatan—tindakan sederhana namun sarat arti, menandai perpindahan tanggung jawab sekaligus lahirnya harapan baru bagi masyarakat.

Sertijab kali ini membawa dua perubahan penting di posisi strategis:

Kasat Lantas
Dari AKP Nur Arifin, S.T.K., S.I.K.
Kepada AKP I Made Jata Wiranegara, S.T.K., S.I.K., M.Si.

Kasat Polairud
Dari I Nyoman Ardita, S.H., M.H.
Kepada AKP Partika Guntur Megawan

Pergantian ini bukan sekadar formalia administratif. Kasat Lantas dan Kasat Polairud adalah dua satuan yang memiliki peran vital dalam menjaga keamanan masyarakat Lamongan—baik di jalan raya maupun wilayah perairan.

Baca juga:  Polres Lamongan Lakukan Trauma Healing untuk Korban Kekerasan Seksual oleh Ayah Kandung

AKP Nur Arifin selama bertugas dikenal sebagai pejabat yang intens melakukan pendekatan edukatif kepada pengguna jalan. Program-program keselamatan lalu lintas diperkuat, operasi simpatik dilakukan dengan pendekatan humanis, dan penataan arus kendaraan saat momen hari besar nasional berjalan relatif mulus berkat koordinasi yang solid.

Sementara itu, I Nyoman Ardita menjadi figur penting dalam penguatan patroli wilayah perairan. Dengan karakter Lamongan yang memiliki kawasan pesisir dan jalur perairan strategis, kinerja Polairud sangat menentukan stabilitas keamanan di wilayah perbatasan laut.

Kini, tongkat komando berpindah. Tugas besar menanti AKP I Made Jata Wiranegara dan AKP Partika Guntur Megawan. Keduanya datang dengan rekam jejak mumpuni, membawa energi baru, sekaligus mengemban ekspektasi masyarakat yang semakin kritis terhadap layanan kepolisian.

Selepas upacara, suasana berubah lebih cair. Para personel mengucapkan selamat satu per satu. Senyum, jabatan tangan, dan percakapan singkat menjadi bagian dari tradisi tak tertulis dalam setiap pergantian jabatan.
Acara Kenal Pamit berlangsung akrab. Pejabat lama menyampaikan kesan dan pesan, sementara pejabat baru memperkenalkan diri dan menyampaikan komitmen.

Bhayangkari turut menyemarakkan momen ini. Kehadiran mereka bukan sekadar formalitas, melainkan representasi dukungan moral bagi para perwira dalam menjalankan tugas yang tak jarang menguras waktu dan tenaga.

Dalam sambutannya, AKBP Agus Dwi Suryanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada pejabat lama atas dedikasi yang telah diberikan selama ini. Ia juga mengucapkan selamat datang kepada pejabat baru dengan pesan yang cukup tegas namun bernas.

Baca juga:  Polres Lamongan Razia Miras

Kapolres meminta agar:

-pejabat baru segera menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan tantangan wilayah,

-memahami karakteristik sosial Lamongan,

-serta membangun komunikasi aktif dengan stakeholder terkait.

Yang menarik, Kapolres menekankan bahwa pelayanan Polri tidak hanya soal profesionalitas teknis. Ia mengingatkan pentingnya pelayanan yang berlandaskan keimanan, ketakwaan, dan akhlakul karimah—nilai yang jarang disebut namun justru menjadi pondasi etika dalam pelaksanaan tugas kepolisian.

Pesan itu seakan menjadi rambu moral bagi pejabat baru: bahwa jabatan bukan hanya amanah birokratis, tetapi juga tanggung jawab spiritual.

Lamongan sebagai kabupaten yang terus berkembang menghadapi dinamika lalu lintas yang kompleks: peningkatan volume kendaraan, pertumbuhan kawasan industri, serta jalur penghubung antar kabupaten. Tantangan Kasat Lantas baru akan banyak berkisar pada:

-penguatan rekayasa lalu lintas,

-penegakan hukum yang humanis,

-dan pendekatan edukatif kepada masyarakat.

Sementara itu, di wilayah perairan, Polairud akan dihadapkan pada isu:

-pengawasan jalur perairan,

-pencegahan penyelundupan,

-mitigasi kecelakaan laut,

-serta peningkatan sinergi dengan nelayan dan masyarakat pesisir.

Sertijab di Polres Lamongan bukan sekadar ritus pergantian pejabat. Ia adalah bagian dari regenerasi kepemimpinan yang memastikan institusi tetap adaptif, responsif, dan profesional. Pergantian ini menjadi momentum untuk memperkuat kepercayaan publik—modal penting bagi keberhasilan tugas Polri.

Dengan pengalaman yang dibawa pejabat baru, serta fondasi kerja yang telah dibangun pejabat lama, diharapkan pelayanan Lalu Lintas dan Polairud di Lamongan dapat semakin optimal, humanis, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Pewarta: Hadi Hoy

Simak berita dan artikel lainnya di Google News