Ngumpul Sareng, Ngaji Melangkori Bertema Antara Ormas dan Kendaraan Politik 

Bertempat di kesekertariatan Gerakan Rakyat Lamongan di Griya Asri Nusantara A2, Tanjung, Lamongan, pada Ahad/Minggu (12/10) digelar kegiatan masyarakat berupa diskusi bersama anak-anak Abah dengan bertajuk “NGUMBUL Drawing” dengan tema “Antar ormas dan Kendaraan Politik”. Tampil sebagai pemantik diskusi adalah M Nur Salim (Ex Ketua BEM Unisla) dan Miftahul Jannah (Ketua DPD Gerakan Rakyat Lamongan). Hadir pula pada kesempatan ini Prof Sutikno dan Yak Widhi Lamong.

Acara yang digelar dengan tujuan untuk meningkatkan tali persaudaraan dan saling mengenal terutama bagi pendukung Anies yang tetap loyal hingga kini, juga diharapkan bisa menyampaikan pelajaran bagi masyarakat di semua kalangan untuk bisa membangun desa agar bisa mandiri dan berkemajuan.

Dengan kegiatan kajian desa Melangkori ini semoga terhimpun kesatuan, meningkatkan gotong royong, membela yang benar, bekerja amat makruf nahi mungkar untuk menyehatkan tatanan dan peradaban masyarakat.

Sebagai pemantik diskusi pertama, M Nur Salim banyak bicara dan menjelaskan tentang organisasi kemasyarakatan dan seluk beluknya. Tentu tidak lepas membicarakan tentang ormas Muhammadiyah dan NU yang telah lahir jauh sebelum RI ini diproklamirkan.

Baca juga:  DPD GERAK Lamongan Gelar Musyda, Tetapkan Kepengurusan Baru untuk Perkuat Jaringan hingga RT

Nur Salim banyak menyampaikan peran organisasi yang muncul itu dalam usaha untuk menjadi kendaraan bagi tercapainya tujuan dan cita-cita yang ingin diraih oleh rakyat bersama.

Namun setelah fungsi tersebut terlaksana dengan semestinya, maka timbul masalah saat ini dengan fakta banyaknya ormas-ormas yang ada di Indonesia ini matisuri.

Penyebab utamanya adalah karena mereka dilatih untuk “bermental pengemis” dan “kemandirian diri yang hilang”. Yah semua itu imbas dari rayuan dan iming-iming dari para wakil rakyat yang duduk di pemerintahan. Organisasi-organisasi kemahasiswaan mulai dari PMII, HMI, IMM dan lainnya menjadi tumpul karena mereka dirangkul dan dibiayai oleh APBD”, sehingga mereka enggan lagi suarakan kebenaran”, ujar Nur Salim.

Selanjutnya tampil Miftahul Jannah dengan bendera ketua DPD Gerakan Rakyat Lamongan dengan tegas mengajak kepada masyarakat untuk tidak apatis dan takut-takut berbicara politik.

Baca juga:  DPD GERAK Lamongan Gelar Musyda, Tetapkan Kepengurusan Baru untuk Perkuat Jaringan hingga RT

Segala kebobrokan yang ada, banyak KKN apalagi setelah reformasi ini korupsi makin menggila, nepotisme makin digaungkan, sehingga negeri ini makin terombang ambing menuju kehancuran jika tidak segera dibenahi.

Sebagai ketua ormas Gerakan Rakyat Lamongan menyampaikan himbauan pada masyarakat untuk memilih presiden yang cerdas, berintegritas, amanah dan religius. “Kita lihat sosok pak Anies Baswedan, semua punya. Beliau yang dipandang sebagai Muhammadiyah, tetapi saat disodori mikropon untuk sholawatan dan tahlil juga sangat bagus, tidak plonga-plongo gitu,” ujarnya.

“Untuk itu mari kita dukung, kita sokong Gerakan Rakyat yang segera melaunching partai baru gebrakan dari Anies RB dengan nama “Partai Aksi Rakyat” pada Febroari 2026 mendatang,” ujar Mifta.

Kemudian acara dilanjutkan dengan tanya jawab seputar gerakan dan usaha membenahi masyarakat dipedesaan agar makin sadar perlunya berjuang untuk kebenaran dan menggapai keadilan di negeri ini. (Yunus Hanis Syam)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News