Baruna Peddle Club: Menyemai Harapan Dayung Muda Lamongan dari Sungai ke Panggung Nasional

Di tepian sungai Lamongan, dentuman dayung yang membelah air terdengar tiga kali dalam sepekan. Suara itu bukan sekadar riak gelombang, melainkan denyut semangat generasi muda yang tengah ditempa di Baruna Peddle Club. Klub ini konsisten melahirkan bibit atlet dayung usia dini yang berlatih setiap Senin, Rabu, dan Jumat, dengan penuh disiplin dan semangat juang.

Indra Yulianto, sang kepala pelatih, menaruh harapan besar pada anak-anak asuhnya. Pria kelahiran Pekalongan itu menekankan bahwa pembinaan sejak usia muda adalah kunci. “Pembinaan dayung usia muda adalah proses melatih dan mengembangkan atlet sejak dini untuk mencapai prestasi tinggi. Fokusnya bukan hanya teknik mendayung yang benar, tapi juga kekuatan fisik, daya tahan, serta mental yang tangguh. Nilai-nilai disiplin dan kerja sama juga harus menjadi pondasi,” ujar Indra, Jumat (03/10/2025).

Baca juga:  Yuhronur Efendi-Dirham Akbar Menang Mutlak di Pilkada Lamongan, Relawan Yes-Dirham: Soliditas Parpol Pengusung dan Relawan

Indra yang dikenal aktif membina atlet di berbagai daerah ini percaya, konsistensi adalah jalan menuju prestasi. “Dengan latihan yang teratur, saya yakin anak-anak Lamongan bisa mengharumkan nama daerah di masa depan,” tegasnya.

Latihan yang dijalankan pun disesuaikan dengan aktivitas anak-anak. Ubed, ofisial tim, menambahkan bahwa latihan dilakukan malam hari agar tidak mengganggu sekolah. “Kami mulai dari pukul 19.30 sampai 23.00. Kalau hari Minggu, latihan dilakukan siang hari,” jelasnya.

Semangat anak-anak dayung Lamongan ini ternyata juga mendapat perhatian dari manajer tim, Navi’. Ia berharap ke depan ada payung resmi yang menaungi atlet muda ini. “Kami ingin ada pembicaraan dengan pemerintah daerah untuk membentuk PODSI (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) Lamongan. Dengan begitu, pembinaan bakat bisa lebih terarah, tidak liar, dan bisa berkembang lewat kejuaraan-kejuaraan regional maupun nasional,” ungkap Navi’, yang juga seorang pengusaha perahu.

Baca juga:  Gudang Bulog Lamongan Diserbu Tikus, LSM Ancam Demo Jika tak Segera Dibenahi!

Menurutnya, dukungan dari pemerintah daerah dan KONI sangat dibutuhkan, baik dari sisi anggaran maupun fasilitas. “Dengan suport penuh, olahraga dayung di Lamongan bisa menjadi kebanggaan, bukan hanya bagi kabupaten, tapi juga Indonesia,” pungkasnya.

Di balik derasnya arus sungai Lamongan, semangat anak-anak Baruna Peddle Club seolah berkata lantang: dari air inilah mimpi besar itu akan bermula. Pewarta: Hadi Hoy

Simak berita dan artikel lainnya di Google News