Politikus senior PDI Perjuangan Beathor Suryadi melontarkan pernyataan keras yang langsung memicu polemik di kalangan elite. Ia menilai adanya kehendak mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi)untuk terus mendukung pasangan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka hingga Pilpres 2029 berpotensi mematikan demokrasi dan menyeret Indonesia ke dalam cengkeraman oligarki.
“Jika kehendak Joko Widodo dan para pengusaha hitam itu dibiarkan, maka demokrasi akan mati, dikuasai oligarki dengan ekonomi rakus,” kata Beathor kepada wartawan, Selasa (23/9/2025) seraya menegaskan perlunya sikap tegas seluruh partai politik.
Beathor mendesak seluruh partai politik menggelar perbincangan nasional lintas partai untuk mengantisipasi manuver kekuasaan jangka panjang.
“Harus ada perbincangan antar partai politik. Jangan sampai arah bangsa ini ditentukan segelintir elite dan pengusaha,” tegasnya.
Pernyataan Beathor mempertegas kegelisahan publik mengenai praktik politik yang dinilai sarat kepentingan oligarki. Jika wacana konsolidasi kekuasaan ini benar adanya dan tidak disikapi serius, demokrasi Indonesia dikhawatirkan hanya akan menjadi “ritual lima tahunan” tanpa makna kompetisi yang adil.
Di akhir keterangannya, Beathor menutup dengan pesan singkat: “Salam juang untuk rakyat, mari jaga demokrasi dari tangan oligarki.”