Gelombang desakan pemecatan Muhammad Idris, anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai NasDem, kembali memuncak. Puluhan aktivis Gerakan Mahasiswa Hukum (GEMAH) menggelar aksi demonstrasi serentak di dua titik strategis, yakni depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, dan Kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025).
Aksi yang berlangsung sejak siang hari itu menyedot perhatian publik dan aparat keamanan. Para mahasiswa mengenakan atribut organisasi serta membentangkan spanduk bernada keras, menuntut agar Muhammad Idris segera dicopot dari jabatannya sebagai wakil rakyat dan dipecat secara tidak hormat dari Partai NasDem.
GEMAH menilai, kasus dugaan judi sabung ayam dan harta kekayaan fantastis yang tidak sesuai dengan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) telah merusak integritas lembaga legislatif Ibu Kota. Namun, hingga kini, mereka menilai tidak ada tindak lanjut tegas baik dari Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam pernyataan sikapnya, GEMAH mengajukan lima tuntutan tegas:
1. Mengusut tuntas dugaan judi sabung ayam yang melibatkan Muhammad Idris.
2. Mendesak BK DPRD DKI Jakarta memeriksa harta kekayaan fantastis yang diduga tak sesuai LHKPN, sekaligus memberi sanksi keras.
3. Menegaskan DPRD DKI Jakarta harus bersih dari oknum penjudi dan mafia koruptor.
4. Menuntut DPP NasDem segera mencopot Muhammad Idris dari kursi DPRD DKI dan memecatnya dari partai.
5. Mengecam keras DPP NasDem yang dianggap melindungi Muhammad Idris.
Koordinator lapangan aksi, Badrun Atnangar, menegaskan bahwa aparat penegak hukum tidak boleh diam.
“GEMAH mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut Muhammad Idris yang diduga terlibat judi sabung ayam dan memeriksa harta kekayaan fantastis yang tidak sesuai LHKPN,” ujarnya lantang.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Partai NasDem maupun Muhammad Idris belum memberikan tanggapan resmi. Aparat keamanan tampak berjaga untuk mengantisipasi potensi kericuhan, sementara massa GEMAH berjanji akan terus mengawal kasus ini sampai ada tindakan nyata.