Gelombang protes datang dari kalangan relawan Jokowi setelah Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet yang mencopot Budi Arie Setiadi dari jabatannya sebagai Menteri Koperasi dan UKM.
Ketua Umum HILAP Jokowi sekaligus senior Rumah Juang Relawan Jokowi, Yana, menilai keputusan Prabowo mencopot Budi Arie adalah langkah yang arogan dan tidak menghargai jasa besar mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun para relawannya.
“Pak Prabowo, anda jangan terlalu arogan. Hak prerogatif bukan berarti bisa digunakan sesuka hati. Idola kami itu Budi Arie. Dia ikon relawan Jokowi. Salahnya apa sampai dicopot? Apakah dia korupsi?” tegas Yana dalam pernyataan sikapnya yang tersebar di media sosial, Rabu (10/9).
Yana menegaskan bahwa Budi Arie justru tengah bekerja keras membangun 80 ribu koperasi di seluruh Indonesia. Menurutnya, pencopotan ini seakan menjadi upaya Prabowo untuk menyingkirkan orang-orang dekat Jokowi dari lingkaran kekuasaan.
“Apakah salah Jokowi? Apakah salah orang-orangnya Jokowi? Anda ikut Pilpres empat kali dan kalah, lalu datang minta tolong Jokowi. Jokowi yang membesarkan Anda, Jokowi yang mengangkat Anda sebagai menhan bahkan jenderal kehormatan. Masih kurang apa?” sambungnya.
Lebih lanjut, Yana mengungkit peran vital Jokowi dan relawan dalam kemenangan Prabowo di Pilpres 2024. Menurutnya, tanpa dukungan penuh Jokowi, termasuk dengan mendorong Gibran Rakabuming menjadi cawapres, kemenangan Prabowo mustahil terjadi.
“Waktu Pilpres 2024 Anda mengemis agar Gibran bisa jadi wapres, dan Jokowi menuruti. Bahkan Jokowi perintahkan semua relawan untuk mendukung Anda. Tapi ternyata, kami keliru. Anda justru membenci Jokowi, dan artinya membenci seluruh relawannya,” ujarnya dengan nada kecewa.
Yana bahkan menuding Prabowo masih membawa “anasir Orde Baru” dan meniru gaya otoriter Soeharto.
“Kamu mau menipu republik ini dengan cara tidak demokratis, menggunakan militer untuk menakut-nakuti rakyat. Tidak! Kami relawan Jokowi tidak akan diam,” tandasnya.