Ikatan Hajjah Muslimat Nahdlatul Ulama (IHMNU) Kabupaten Lamongan memasuki usia ke-41 tahun dengan peringatan hari lahir (Harla) yang digelar penuh khidmat dan kebersamaan, Minggu (7/9/2025) di Gedung Budi Luhur.
Acara ini dihadiri jajaran pengurus, tokoh NU, dan lebih dari 500 anggota IHMNU dari 27 Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Lamongan. Rangkaian kegiatan diisi dengan istighotsah, pembacaan sholawat, tahlil, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, serta penyaluran santunan bagi anak yatim dan dhuafa.
Ketua IHMNU Lamongan, Zharotin Nisa’, menegaskan bahwa Harla ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata dakwah sosial.
“Kami ingin memastikan anak-anak yatim dan kaum dhuafa tidak merasa sendiri. Ada ibu-ibu Muslimat NU yang membersamai mereka,” ujarnya.
Menurut Zharotin, inti kegiatan ini adalah menjaga kemabruran haji dengan memperkuat lisan melalui dzikir, salawat, dan kepedulian sosial. “Menjaga kemabruran haji bukan hanya saat di tanah suci, tapi juga setelah pulang. Kita harus menjaga lisan, memperbanyak istighfar, serta peka terhadap lingkungan sosial,” tambahnya.
Ketua PC Muslimat NU Lamongan, Kartika Hidayati, yang turut hadir dalam acara, menekankan bahwa IHMNU bukan sekadar wadah ibu-ibu haji, tetapi agen dakwah Islam rahmatan lil ‘alamin.
“Ibu-ibu jangan hanya putih bajunya, tapi juga hati dan pikirannya. Lisan panjenengan itu doa dan pendidikan bagi keluarga. Kalau ibu tergelincir, generasi pun ikut tergelincir,” pesannya.
Dalam sambutannya, Kartika juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan bangsa, merespons tragedi perusakan Gedung Negara Grahadi yang sempat mencoreng nilai kebangsaan. Ia menegaskan Muslimat NU dan IHMNU punya tanggung jawab moral untuk meredam konflik, sesuai prinsip NKRI harga mati.
Selain itu, ia mendorong Muslimat NU untuk mengawal pendidikan anak-anak hingga sarjana, sejalan dengan cita-cita Gus Dur tentang “Sejuta Sarjana NU.”
“Ibu-ibu harus kawal anak-anak kita sampai lulus kuliah. Jangan sampai anak NU ketinggalan. Kita ingin mereka cerdas, bermoral, dan cinta NKRI,” tegasnya.
Peringatan Harla ke-41 ini ditutup dengan doa bersama dan komitmen memperluas peran IHMNU di masa depan. Dengan usia yang semakin matang, IHMNU diharapkan terus profesional, konsisten mendampingi umat, serta menjadi teladan dalam menjaga kemabruran haji dan menjawab tantangan sosial.
“Kita ingin semua anggota IHMNU menjaga hati dan lisannya, seperti putihnya busana hari ini. Jangan hanya putih di luar, tapi juga bersih di dalam. Itulah sejatinya kemabruran,” pungkas Kartika Hidayati. Pewarta: Hadi Hoy