Warga Desa Moropelang, Kecamatan Babat, Lamongan, kini tengah menunggu dengan penuh harap adanya audiensi dan klarifikasi dari pemerintah desa setempat. Hal ini menyusul berakhirnya kegiatan kajian Ngaji Desa Melangkori, yang digelar bersama masyarakat dan menghasilkan berbagai pertanyaan kritis terkait sistem pemerintahan desa.
Yak Rokhim, selaku koordinator warga, menyampaikan bahwa kegiatan Ngaji Desa Melangkori bukan hanya sekadar forum kajian, tetapi juga wadah untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap tata kelola pemerintahan di desa.
“Ngaji Desa Melangkori yang kami selenggarakan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun setelah ngaji dan diskusi berjalan, muncul kekhawatiran atas beberapa hal dalam sistem pemerintahan di Desa Moropelang,” ujarnya, Jumat (22/8).
Lebih lanjut, Yak Rokhim mengungkapkan bahwa masyarakat telah berupaya menyampaikan aspirasi secara resmi. Surat audiensi kepada Pemerintah Desa Moropelang telah dikirim sejak Juni lalu, dan diterima langsung oleh Ketua BPD serta Bayan. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut yang jelas dari pihak desa.
“Kami telah mengirim surat audiensi ke Pemerintah Desa Moropelang, namun sampai saat ini belum ada kejelasan atau respons. Warga hanya berharap pemerintah desa lebih terbuka dan responsif,” tegasnya.
Warga berharap Kepala Desa Moropelang, H. Khoyip Fuad, segera memberikan penjelasan dan membuka ruang komunikasi agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga.
“Kita yakin serta percaya dengan edukasi, komunikasi terbuka, serta tindakan nyata, pemerintah desa bisa membangun kepercayaan kembali. Kegiatan ini juga akan terus kami suarakan ke seluruh pelosok desa, khususnya desa-desa yang ada di Lamongan,” pungkas Yak Rokhim. Pewarta: Hadi Hoy