Dewan Pimpinan Daerah Front Persaudaraan Islam (DPD FPI) Jawa Tengah resmi mengeluarkan Instruksi Siaga 1 kepada seluruh Laskar Persaudaraan Islam (LPI) dan Badan Anti Teroris dan Komunis (BATIK) se-Jawa Tengah. Langkah ini diambil menyusul beredarnya surat ancaman dari kelompok yang menamakan diri Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) Kabupaten Pemalang yang berisi permintaan pengerahan massa untuk menghadang kedatangan Imam Besar Habib Rizieq Shihab (IB HRS) dalam acara Tabligh Akbar dan Haul KH. Muhammad Hasyim.
Surat instruksi tertanggal 16 Juli 2025 dengan nomor 12/DPD FPI JATENG/VII/2025 itu ditandatangani langsung oleh Ketua DPD FPI Jateng KH. Achmad Rofi’i dan Sekretaris Dewan Amir Hamzah M.Ag., serta diketahui oleh Penasehat Daerah, HD. Alwi bin Hamzah Al-Hiyed.
Dalam suratnya, DPD FPI Jateng menyatakan keprihatinan terhadap sikap aparat keamanan yang dianggap masih diam dan belum bertindak tegas terhadap ancaman tersebut. “Sampai saat ini Aparat Kepolisian baik Polsek dan Polres setempat maupun Polda Jateng masih diam membiarkan ancaman tersebut menyebar,” bunyi surat tersebut.
FPI Jateng menginstruksikan seluruh kekuatan lapangan di wilayah Pantura dan Eks Karesidenan Banyumas untuk bersiaga penuh dalam rangka mengamankan kegiatan keagamaan yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu malam, 23 Juli 2025 di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang.
Lebih lanjut, dalam situasi darurat, FPI menyatakan akan mengambil tindakan tegas. “Jika terjadi situasi darurat, maka diinstruksikan ke seluruh LPI dan BATIK bersama panitia, masyarakat serta umat Islam lainnya untuk tidak ragu mengejar, menghajar, serta menangkap dan menyeret siapapun yang mengganggu keamanan dan keselamatan IB-HRS,” tegas isi surat tersebut.
FPI menilai bahwa segala bentuk gangguan terhadap dakwah dan ulama Aswaja adalah tindakan ala PKI dan tidak boleh ditoleransi. Oleh karena itu, mereka meminta semua pihak untuk tidak ragu membawa para pelaku ke kantor polisi untuk diproses secara hukum.
Tabligh Akbar dan Haul KH. Muhammad Hasyim sendiri diperkirakan akan menjadi acara besar yang dihadiri ribuan jamaah. Kehadiran IB HRS menjadi pusat perhatian dan juga pemicu dinamika di tengah masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Polda Jateng atau Polres Pemalang terkait langkah pengamanan atas potensi konflik tersebut.