Akademizi melakukan kunjungan ke Republika dalam rangka sinergi dan memperkuat jaringan, Rabu (19/3/2025). Dalam kunjungan ini Akademizi diterima Nur Hasan Murtiaji (Direktur), Budi Raharjo (Redaktur Pelaksana), A Syalaby Ichsan (Redaktur), M Hafil Sjahrazad (Redaktur), Ani Nursalikah (Redaktur).
Direktur Akademizi, Nana Sudiana, menjelaskan, rencana sinergi dengan Republika akan membawa dampak positif dalam memperkuat aktivitas filantropi Islam. Sebelum pandemi, Republika memiliki rubrik filantropi Islam yang cukup populer, dan meskipun kini lebih banyak beralih ke platform online, tingkat kepercayaan pembaca terhadap Republika tetap tinggi.
“Kami akan menyesuaikan tulisan dengan kebutuhan pembaca Republika jika terjalin kerja sama dengan Akademizi agar tetap relevan dan bermanfaat,” ujar Nana.
Akademizi juga fokus pada artikel pengelolaan zakat, khususnya melalui klinik pengelolaan zakat yang bertujuan memberikan ruang konsultasi bagi lembaga zakat dan wakaf. Klinik ini memberikan bimbingan mengenai cara mengelola zakat dengan benar, termasuk persyaratan sertifikasi amil zakat.
“Persyaratan lembaga zakat harus memiliki amil yang telah tersertifikasi, dan kompetensi mereka harus selalu dipertahankan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Baznas dan Kementerian Agama,” tambah Nana.
Dengan banyaknya produk literasi yang dihasilkan, sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan zakat dan wakaf yang transparan dan sesuai dengan syariat Islam.
Salah satu pilar utama dalam kerja sama antara Akademizi dan Republika adalah produk literasi yang dihasilkan. Dalam konteks ini, literasi Islam bukan hanya sekadar penyebaran pengetahuan mengenai zakat dan wakaf, tetapi juga mencakup pemahaman yang lebih dalam tentang peran sosial umat Islam dalam memberdayakan masyarakat melalui filantropi.
Produk literasi ini tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari artikel, buku, hingga video yang dapat diakses secara online. Akademizi berharap, melalui sinergi ini, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya pengelolaan zakat yang profesional dan bagaimana kontribusi mereka melalui zakat dapat memberikan dampak sosial yang besar.
“Melalui produk literasi ini, kami berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai zakat, wakaf, dan sedekah, serta bagaimana pengelolaannya yang tepat bisa memberikan manfaat yang lebih besar. Masyarakat juga diajak untuk lebih aktif dalam berzakat dan berwakaf, karena ini adalah salah satu cara untuk memperbaiki perekonomian umat,” jelas Nana.
Nur Hasan Murtiaji menyambut gembira rencana kerja sama dengan Akademizi. Ia berharap kerja sama dapat direalisasikan dalam bentuk MoU.
Sedangkan Budi Raharjo mengatakan, kerja sama dengan Republik dilakukan dalam bentuk iklan dengan model supporting. Menurutnya, pendekatan ini bertujuan untuk mendukung program yang sedang dijalankan dengan cara lebih strategis.
“Kerja sama dengan Republik dalam bentuk iklan. Modelnya supporting,” ujar Budi Raharjo.
Ia mengungkapkan, selama ini Republika kolaborasi dengan lembaga filantropi Islam seperti Rumah Zakat dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Namun, ia menegaskan bahwa bentuk kerja sama ini bersifat komersial.
“Kita juga kerja sama dengan Rumah Zakat dan Baznas, sifatnya komersial,” jelasnya.