Digoyang Asing Lewat Bursa Saham, PPJNA 98: Pemerintah Prabowo tak Tergoyahkan karena Fundamental Ekonomi Kuat

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mendapat sorotan setelah gejolak yang terjadi di pasar saham, di mana investor asing dikabarkan melakukan aksi jual besar-besaran. Namun, Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 (PPJNA 98), Anto Kusmayuda, menegaskan bahwa pemerintahan Prabowo tetap kuat dan stabil karena didukung oleh fundamental ekonomi yang baik serta legitimasi politik yang kuat.

Gejolak yang terjadi di bursa saham beberapa waktu terakhir disebut-sebut dipicu oleh berbagai faktor, termasuk sentimen global dan strategi investor asing dalam merespons dinamika politik serta kebijakan ekonomi nasional. Aksi jual asing yang signifikan memang sempat membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami tekanan, namun hal ini dinilai sebagai fenomena yang wajar dalam sistem ekonomi terbuka.

Menurut Anto Kusmayuda, pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi dan tidak terpengaruh oleh kepanikan sesaat di pasar saham.

“Fundamental ekonomi Indonesia saat ini sangat kuat. Kita memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil, cadangan devisa yang cukup, dan kebijakan fiskal yang terkendali. Pemerintahan Prabowo tidak akan mudah digoyang oleh tekanan eksternal seperti ini,” ujar Anto kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (19/3/2025)

Selain fundamental ekonomi yang kuat, Anto juga menekankan bahwa pemerintahan Prabowo memiliki legitimasi politik yang solid. Beberapa faktor yang menjadi kekuatan utama pemerintahan ini antara lain: Pertama, dukungan rakyat yang signifikan. Prabowo memenangkan Pilpres 2024 dengan perolehan suara 58,6 persen. Kemenangan ini menunjukkan adanya dukungan mayoritas dari rakyat Indonesia terhadap visi dan program yang diusungnya. Dengan basis dukungan yang luas, stabilitas politik menjadi lebih terjamin.

“Kedua, koalisi pemerintah memiliki dominasi yang kuat di parlemen, yang memungkinkan Prabowo untuk lebih leluasa dalam menjalankan kebijakan ekonomi dan politik tanpa hambatan signifikan dari oposisi. Dengan kontrol yang solid di DPR, berbagai regulasi yang mendukung stabilitas ekonomi dapat segera diimplementasikan,” paparnya.

Ketiga, dukungan ulama dan tokoh agama. Selain dukungan politik formal, pemerintahan Prabowo juga mendapatkan restu dari berbagai kelompok ulama dan organisasi Islam. Para pemuka agama yang mendukung pemerintah berperan dalam meredam potensi ketidakstabilan sosial serta memastikan program-program pemerintah dapat diterima oleh masyarakat luas.

Meskipun PPJNA 98 menegaskan bahwa pemerintahan Prabowo tetap kokoh, ada beberapa faktor yang perlu dicermati lebih dalam. Fundamental ekonomi yang kuat memang menjadi landasan utama, namun stabilitas ekonomi dan politik juga bergantung pada berbagai faktor eksternal dan internal.

Dari sisi eksternal, gejolak ekonomi global akibat ketidakpastian ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa, serta ketegangan geopolitik di beberapa kawasan, dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia. Investor asing, yang memegang porsi signifikan di pasar modal Indonesia, sering kali merespons situasi global dengan aksi jual yang dapat berimbas pada stabilitas finansial nasional.

“Dari sisi internal, meskipun koalisi pemerintah saat ini solid, dinamika politik tetap harus diwaspadai. Hubungan antara partai koalisi, kebijakan yang diambil pemerintah, serta tingkat kepuasan publik terhadap kebijakan ekonomi dan sosial akan menjadi faktor penentu apakah pemerintahan ini benar-benar kuat dalam jangka panjang,” tegasnya.

Selain itu, isu ketahanan pangan, ketergantungan pada impor energi, dan tantangan dalam sektor industri serta investasi juga harus menjadi perhatian serius bagi pemerintahan Prabowo. Jika tidak ditangani dengan baik, faktor-faktor ini dapat menjadi celah bagi pihak-pihak tertentu untuk menggoyang stabilitas pemerintahan.

Meskipun ada tekanan dari investor asing di pasar saham, pemerintahan Prabowo dinilai tetap kuat berkat fundamental ekonomi yang baik dan dukungan politik yang solid. Kemenangan besar di Pilpres 2024, kontrol di DPR, serta dukungan dari ulama menjadi faktor yang memperkokoh legitimasi pemerintahannya.

“Untuk memastikan stabilitas jangka panjang, pemerintah harus tetap waspada terhadap dinamika global dan domestik, serta mengambil kebijakan yang tepat dalam menghadapi tantangan ekonomi yang ada. Jika pemerintahan Prabowo dapat menjaga keseimbangan ini, maka stabilitas ekonomi dan politik dapat tetap terjaga di tengah tekanan yang ada,” pungkasnya.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News