Megawati Soekarnoputri seenaknya sendiri menentang pemerintahan Prabowo Subianto dengan meminta kepala daerah dari PDIP tidak mengikuti retret di Akmil Magelang namun ia masih menjabat di BRIN dan BPIP.
“Kalau masih menentang pemerintahan Prabowo sebaiknya Megawati mengundurkan diri dari BRIN dan BPIP. Kelakuan Megawati terhadap pemerintahan Prabowo itu seenaknya sendiri,” kata aktivis politik Rahman Simatupang dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (21/2/2025).
Menurut Rahman, Megawati mempunyai catatan hitam dengan mengkhianati Prabowo dalam perjanjian Batu Tulis. “Dalam perjanjian Batu Tulis disebutkan PDIP untuk mendukung Prabowo di Pilpres 2014, namun faktanya mengajukan Jokowi sebagai capres,” paparnya.
BRIN merupakan lembaga yang mengoordinasikan seluruh riset nasional. Dalam praktiknya, BRIN memiliki pengaruh dalam mengalokasikan dana riset, menentukan program prioritas, serta mengontrol arah kebijakan ilmiah nasional. Dengan Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah, ada kekhawatiran bahwa lembaga ini lebih berorientasi pada kepentingan politik daripada kemajuan ilmiah.
“BPIP memiliki tugas utama untuk membina ideologi Pancasila. Di bawah kepemimpinan Megawati, lembaga ini lebih banyak berperan dalam membangun narasi politik yang mendukung kekuasaan PDI-P dan kelompok tertentu. Dalam konteks pemerintahan Prabowo, keberadaan BPIP yang tetap dikendalikan oleh Megawati menimbulkan tanda tanya: apakah lembaga ini akan tetap netral atau justru menjadi alat untuk membatasi gerak politik Prabowo?” ungkapnya.
Megawati Soekarnoputri, dengan jabatannya di BRIN dan BPIP, tetap menjadi kekuatan politik yang tidak bisa diabaikan dalam pemerintahan Prabowo. Kehadirannya dalam dua institusi strategis ini menunjukkan bahwa ia masih memiliki kontrol signifikan terhadap jalannya pemerintahan, bahkan setelah PDI-P tidak menjadi partai utama dalam pemerintahan Prabowo.
“Jika Prabowo tidak segera mengambil langkah untuk menunjukkan kemandiriannya, maka ada kemungkinan bahwa pemerintahannya hanya akan menjadi perpanjangan dari era Jokowi dengan tetap berada dalam bayang-bayang Megawati. Ini akan menjadi ujian besar bagi Prabowo,” paparnya.