Jakarta–Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., menyatakan komitmennya untuk mencetak kader ulama yang memiliki wawasan keilmuan global melalui program Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI). Program ini dirancang sebagai upaya strategis untuk melahirkan ulama yang tidak hanya menguasai ilmu Islam klasik, tetapi juga mampu menjawab tantangan zaman dalam konteks global.
Dalam pernyataannya, Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya mempersiapkan generasi ulama yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan dunia modern. “Indonesia memiliki potensi besar untuk mencetak ulama global yang mampu menjadi rujukan keilmuan di kancah internasional. Melalui PKUMI, kita menguatkan posisi Islam Indonesia sebagai Islam yang moderat dan menjadi rahmat bagi seluruh alam,” ungkapnya. 16/01/2025
Program PKUMI telah membuka pendaftaran untuk tiga program unggulan: Magister Pendidikan Kader Ulama (S2 PKU), Magister Pendidikan Kader Ulama Perempuan (S2 PKUP), dan Doktor Pendidikan Kader Ulama (S3 PKU). Program ini didukung penuh oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dengan pembebasan Tes Bakat Skolastik (TBS) bagi peserta yang memiliki Letter of Acceptance (LoA) dari PKUMI-PTIQ.
Dalam seleksi ketatnya, PKUMI memastikan bahwa calon peserta memiliki kompetensi dasar dalam qiraatul kutub, bahasa Arab, wawasan keislaman, serta tahfidz dan tahsin Al-Qur’an. Program ini bertujuan membangun ulama yang memahami ilmu dari akar ke cabang, sebagaimana ditegaskan Nasaruddin Umar, “Pelajari Islam dari akar, jangan langsung pada ranting. Pemahaman yang mendalam akan membawa umat pada pencerahan dan harmoni.”
Selain pendidikan berbasis lokal, PKUMI menawarkan kesempatan kepada peserta untuk mengikuti program short course internasional di institusi ternama seperti University of California Riverside (UCR), Hartford Seminary di Amerika Serikat, Universitas Al-Azhar di Mesir, dan Universitas Al-Qarawiyyin di Maroko. Program ini dirancang untuk memperkuat wawasan global dan memperdalam keilmuan Islam di berbagai konteks budaya dan peradaban.