Tom Lembong Korban Kriminalisasi Kebijakan

Oleh: Tarmidzi Yusuf, Kolumnis

Inilah konsekuensi bila berani melawan Jokowi. Dikriminalisasi. Dicari-cari kasusnya. Ketemulah kebijakan import gula mentah, saat Tom Lembong menjabat Menteri Perdagangan tahun 2015-2016. Hampir 10 tahun loh!

Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong saat Pilpres 2024 berani tampil beda. Ia berada dibarisan Perubahan. Pendukung Anies-Muhaimin. Menjadi anggota Timnas AMIN.

Tom Lembong berani beda dengan menteri-menteri dan pengusaha bermasalah lainnya. Rata-rata mereka berkasus. Cari aman. Sementara Tom Lembong berani tampil beda meski risikonya tinggi. Hari ini kita sama-sama saksikan risiko politiknya.

Yaitu penetapan Tom Lembong sebagai tersangka. Langsung ditahan pula oleh Jaksa Agung ST. Burhanuddin yang tak lain Jaksa Agung era Jokowi. Adiknya politikus PDIP, TB. Hasanuddin.

Sementara kasus beberapa menteri bermasalah tak diusik. Berdamai dengan kedzaliman. Sebut saja soal dugaan korupsi minyak goreng Airlangga Hartarto. Padahal Airlangga Hartarto sama-sama kasusnya ditangani Kejaksaan Agung. Airlangga Hartarto aman bahkan menjadi Menko Perekonomian era Presiden Prabowo meski Airlangga Hartarto harus kehilangan jabatan Ketua Umum Partai Golkar.

Menurut cerita politisi Partai Golkar seperti dilansir Tempo.co, “Kejaksaan Agung mengirim surat hari Sabtu (10/8/2024). Sorenya, (Airlangga) diperintahkan buat video pengunduran diri. Kalau enggak, nanti rumahnya digeledah, (Airlangga) langsung dibawa. Makanya, Sabtu malam mau-enggak-mau buat surat pengunduran diri,” ujar sumber tersebut.

Itu Airlangga Hartarto cari selamat. Kasusnya tak berlanjut. Lain dengan Tom Lembong. Kebijakan 9 tahun lalu dibuka kembali lantaran Tom Lembong bersikap kritis dan berani melawan arus penguasa anti Anies Baswedan.

Berita penetapan tersangka dan penahanan Tom Lembong amat mengejutkan. Kebijakan Tom Lembong 9 tahun lalu dikriminalisasi. Sangat kontras dengan kasus Airlangga Hartarto, yang juga terlibat korupsi eksport minyak goreng namun kasusnya dihentikan saat Airlangga Hartarto membawa Partai Golkar mendukung Prabowo-Gibran dan Partai Golkar ikut operasi jahat menjegal Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.

Sulit kita tidak mengatakan Tom Lembong dan kasus Airlangga Hartarto bukan tebang pilih dan pilih tebang. Yang dianggap lawan Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2024 bakal dihabisi. Padahal kasusnya sama-sama ditangani Kejaksaan Agung.

Terlihat jelas, penetapan tersangka dan penahanan Tom Lembong sarat motif politiknya lebih besar ketimbang proses hukumnya. Kebijakan import gula mentah dikriminalisasi.

Ini menjadi alarm bagi gerakan rakyat pro perubahan. Satu persatu orang yang dinilai dekat dengan Anies Baswedan bakal dihabisi.

Ini pula menjadi tantangan Anies Baswedan yang rencananya bakal bikin ormas. Anies Baswedan bakal dijegal ditahun 2029 seperti Anies Baswedan dijegal di Pilkada Jakarta. Tom Lembong skenario awal penjegalan Anies Baswedan.

Hari-hari ke depan kita akan melihat operasi jahat untuk menjegal Anies Baswedan bikin ormas dan partai. Tentu saja endingnya Anies Baswedan gagal maju di Pilpres 2029.

Bandung, 27 Rabiul Akhir 1446/30 Oktober 2024

Simak berita dan artikel lainnya di Google News