Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)
Walaupun Gibran ikut dilantik, tapi rakyat menolak wapres Gibran, manusia lacur dan super masalah ?. Indonesia negara besar yang memiliki banyak sumber daya manusia berintegritas dan penuh talenta, kenapa harus memilih manusia sampah ?
Cemoohan hadirin kepada keluarga Jokowi (bukan saja Gibran) saat pelantikan Ahad kemarin, adalah cerminan kalau keluarga Jokowi tidak diterima rakyat. Rakyat yang masih berakal sehat dan menjunjung tinggi nilai-nila moral dan etika sangat tersakiti dengan pelantikan “Fufufafa” yang dipaksakan.
Masih adakah pejabat pemegang kewenangan yang waras otaknya sehingga tidak mampu mencegah seorang Gibran untuk tidak menjadi pemimpin negeri ini ?
Problem Gibran bukan hanya karena dia seorang yang tidak bermoral, tapi juga dia seorang penipu, idiot, koruptor, rasis, congkak, bengis, dan (kata dr. Tifa) : narkoboy, psikopat, dan sex addictive. Tak berlebihan jika Gibran sebagai sampah masyarakat. Sangat sangat tidak layak menjabat wapres.
Paling tidak ada 5 alasan Gibran sangat-sangat tidak layak jadi wapres ;
Pertama, Gibran jadi Wapres karena proses Konspirasi antara Jokowi, MK, dan KPU
KPU dan MK telah merekayasa persyaratan calon dengan mengubah aturan batas usia dan persyaratan lain yang sebenarnya menurut Undang-undang yang ada Gibran belum bisa jadi cawapres.
Kedua, Prabowo dan Gibran telah dimenangkan oleh Jokowi dengan cara-cara yang licik, curang, dan manipulatif
Jokowi telah merekayasa hasil survey, hasil quick count, menyetir KPU untuk penghitungan suara paslon 02 agar unggul via quick count da real count, demikian juga keputusan MK adalah hasil manipulasi.
Ketiga, Dari awal pencalonan, Gibran selalu menunjukkan sifat ‘copy paste’ dari para pendiktenya, tapi dia sendiri nihil ide dan gagasan yang orisinil apalagi brilian
Gibran sama sekali tidak punya kapasitas mengelola negara baik secara manajerial maupun mengatasi berbagai persoalan bangsa dan negara.
Keempat, Dengan terbongkarnya kasus Fufufafa seorang Gibran hanya sampah yang tidak memiliki karakter baik dan mulia sedikit pun sehingga tidak layak jadi pemimpin, apalagi pemimpin negara
Fufufafa telah membongkat karakter Gibran yang rasis, sombong, tidak beradab, suka melanggar aturan dan hedonis
Kelima, Dengan sifat asli Gibran yang temperamen, kejam, dan tidak bermoral, akan mbahayakan siapa pun juga, termasuk bisa berbuat kejam kepada Presiden
Gibran bakal lebih kejam dari Jokowi. Apalagi banyak pengamat yang menyebut memiliki penyakit kejiwaan. Jika akan dipaksakan hanya akan membuat darah sering tertumpah terhadap lawan politik maupun rakyat tidak berdosa.
Gibran harus segera dilengserkan, jika aparat penegak hukum dan MPR tidak punya nyali untuk memprosesnya, maka rakyat yang harus melengserkannya melalui penicillin jalanan.
Tolak Gibran sebagai wapres
Tolak Gibran sebagai wapres
Tolak Gibran sebagai wapres
Bandung, 7 R. Akhir 1446