Kelompok Perlawanan Islam di Lebanon, Hizbullah, melakukan dua operasi berturut-turut, yang berhasil menghancurkan di Lebanon Selatan, pada Kamis (17/10/2024) dini hari.
Operasi Hizbullah terjadi di tengah pertempuran sengit yang telah dilakukan para pejuang di berbagai sumbu di daerah perbatasan di Lebanon selatan dan upaya infiltrasi Israel yang baru ke kota al-Labbouneh di Poros Barat, lapor Al-Mayadeen.
Daerah berbatu yang terletak di dekat pantai Mediterania dan perbatasan Lebanon-Palestina ini telah menjadi titik kunci bagi gerak maju lapis baja Israel ke Lebanon. Meski demikian, daerah ini menjadi saksi kehancuran beberapa kendaraan lapis baja.
Pada pukul 12:50 (waktu setempat), unit anti lapis baja Hizbullah menembakkan peluru kendali anti-tank (ATGM) ke tank tempur utama Merkava Israel, yang sudah mengambil posisi di bukit al-Labbouneh. Pesawat tempur Hizbullah mencatat adanya dampak langsung, yang membuat tank tersebut terbakar. Serangan itu pun menewaskan dan melukai para awaknya.
Sementara itu, koresponden Al-Mayadeen di Lebanon Selatan melaporkan bahwa kendaraan militer Israel telah terbakar di daerah yang sama. Dia melaporkan, tim penyelamat militer Israel tidak dapat menjangkau para tentara yang tewas dan terluka.
Tak lama kemudian, Media Militer Hizbullah mengeluarkan pernyataan lain, yang mengungkapkan bahwa para pejuang Perlawanan telah menembakkan ATGM lain ke tank Merkava Israel kedua di Bukit al-Labbouneh, pada pukul 2:00 pagi. Sekali lagi, kendaraan lapis baja itu terbakar dan para awaknya tewas atau terluka.
Beberapa jam sebelumnya, konfrontasi sengit terjadi di beberapa daerah perbatasan, di mana media Israel melaporkan tewasnya sedikitnya lima tentara Israel pada Rabu.
Ketika para pejuang Hizbullah yang waspada terlibat dalam pertempuran jarak dekat dengan infanteri Israel dan mempertahankan diri dari serangan lapis baja, para pejuang lainnya terus melancarkan serangan roket yang menargetkan posisi pasukan, pemukiman, dan situs militer.
Salah satu serangan tersebut dilakukan pada Kamis pagi, di mana pejuang Perlawanan menembakkan rentetan roket ke permukiman kota Kiryat Shmona di dekat perbatasan Palestina-Lebanon.
Serangan tersebut memberikan dampak ketakutan di pemukiman kota tersebut. Media Israel melaporkan bahwa pihak berwenang berencana untuk mengevakuasi pemukim yang tidak mematuhi perintah evakuasi sebelumnya.
Para pejuang di Lebanon yang bertahan dari serangkaian serangan Israel dan serangan teror dalam beberapa pekan terakhir, dengan cepat memulihkan kemampuannya di semua lini. Kini, Hizbullah bertahan dari serangan darat Israel, sembari membalas kejahatan Israel dan mendukung rakyat Palestina.