Anggota kabinet di pemerintahan Prabowo rasa Mulyono karena mengambil beberapa dari menteri sebelumnya yang mempunyai kedekatan dengan mantan Walikota Solo itu.
“Ada pula celetukan kabinet Prabowo rasa Mulyono. Wiwi jilid 1 Wowo jilid 2. Kabinet Fufufafa,” kata pengamat politik dan M Rizal Fadillah kepada redaksi www.suaranasional com, Rabu (16/10/2024).
Kata Rizal, Prabowo rasa Mulyono memang diakui sendiri. Menurutnya Jokowi berorientasi pada kemampuan saat menunjuk pembantunya, ia mengakui meniru Jokowi dan mengajak orang-orang yang berada pada kabinet Jokowi untuk terlibat di pemerintahannya.
“Akankah Prabowo akan meniru Jokowi dalam hal omdo-omdo?” tanya Rizal.
Lucu memang dahulu saat di Masjid Istiqlal Prabowo bilang banyak tokoh-tokoh Indonesia yang omong doang alias omdo dalam menebar janji “kita berbuat enggak usah muluk-muluk, enggak usah banyak janji, berbuat sederhana, jangan banyak”. Omongan Prabowo memang banyak yang bagus tapi sederhana dalam pelaksanaan.
Masih ingat janji makan siang gratis yang bikin ruwet sendiri ? Terus otak-atik narasi untuk menu apologinya. Apalagi janji-janji “sederhana” seperti naik gaji guru termasuk honorer, gaji ASN, TNI dan Polri, Kades dan perangkat Desa serta RW dan RT seluruh Indonesia. Sekolah hingga Perguruan Tinggi Negeri gak bayar, angkutan umum kota-kota besar gratis, BBM dan listrik disubsidi.
Teriak basmi korupsi dan keras mengancam kader partainya. Mampukah mulai mengklarifikasi tuduhan bau korupsi di program food estate dan pembelian pesawat serta alutsista lain senilai 500 trilyun di kementriannya ? Belum lagi soal pelanggaran HAM masa lalu serta keberanian bongkar kasus Km 50 sebagai “janji” yang dapat membahagiakan HRS dan umat Islam.
“Dengan awalan buruk profil dan komposisi bakal kabinetnya, maka masa depan keemasan hanya akan menjadi fatamorgana. Masa pemerintahan Prabowo adalah masa kecemasan bahkan mungkin penindasan. Prabowo itu sulit dipercaya,” pungkasnya