Oleh Rokhmat Widodo, Pengamat Timur Tengah dan Kader Muhammadiyah Kudus
Ketegangan yang terus meningkat antara Israel dan Iran telah menjadi sorotan global dalam beberapa tahun terakhir, dan potensi serangan Israel terhadap Iran bisa memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas Timur Tengah. Dalam konteks geopolitik yang kompleks ini, penting untuk menganalisis faktor-faktor yang mendorong kemungkinan konflik serta konsekuensinya bagi wilayah tersebut dan dunia secara keseluruhan.
Salah satu alasan utama mengapa Israel mungkin mempertimbangkan untuk menyerang Iran adalah program nuklir Iran yang dianggap sebagai ancaman serius bagi keberadaan negara Yahudi tersebut. Meskipun Iran secara resmi mengklaim bahwa program nuklirnya bersifat damai dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi, Israel, bersama dengan negara-negara Barat, percaya bahwa Iran memiliki niat untuk mengembangkan senjata nuklir.
Keberadaan senjata nuklir di tangan rezim yang dianggap bermusuhan oleh Israel dapat mengubah keseimbangan kekuatan di kawasan itu dan meningkatkan ancaman terhadap keamanan nasional Israel.
Namun, serangan militer terhadap Iran bukanlah langkah yang sederhana. Iran memiliki kemampuan militer yang cukup kuat dan telah mengembangkan berbagai sistem pertahanan, termasuk rudal balistik dan drone. Serangan udara Israel mungkin akan menghadapi tantangan yang signifikan, dan balasan dari Iran bisa sangat merugikan.
Sejarah menunjukkan bahwa konflik terbuka dapat meluas dengan cepat, dan serangan terhadap Iran dapat memicu reaksi berantai dari sekutu-sekutu Iran di kawasan, termasuk Hezbollah di Lebanon dan milisi-milisi pro-Iran di Suriah dan Irak.
Dampak dari serangan semacam itu bisa sangat merugikan bagi stabilitas Timur Tengah. Ketegangan yang meningkat dapat memperburuk konflik yang sudah ada, seperti perang saudara di Suriah dan ketegangan antara Sunni dan Syiah yang telah lama menjadi ciri khas politik kawasan.
Negara-negara tetangga seperti Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya mungkin merasa terpaksa untuk meningkatkan kemampuan militer mereka sebagai respons terhadap ancaman Iran. Hal ini dapat memicu perlombaan senjata yang berpotensi memperburuk ketidakstabilan di kawasan.
Selain itu, serangan Israel terhadap Iran dapat memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Timur Tengah adalah pusat dari banyak jalur perdagangan internasional, dan peningkatan ketegangan dapat mengganggu aliran barang dan energi, yang pada gilirannya mengarah pada kenaikan harga minyak global.
Negara-negara yang bergantung pada ekspor minyak, termasuk negara-negara penghasil minyak di Teluk, bisa merasakan dampak negatif akibat ketidakpastian dan instabilitas yang dihasilkan dari konflik tersebut.
Salah satu dampak sosial yang mungkin terjadi adalah peningkatan gelombang pengungsi. Sejarah konflik di Timur Tengah menunjukkan bahwa perang sering kali mengakibatkan perpindahan besar-besaran penduduk.
Jika serangan Israel memicu konflik yang lebih luas, banyak orang bisa terpaksa meninggalkan rumah dan mencari perlindungan di negara lain, yang pada gilirannya dapat menambah beban pada sistem sosial dan ekonomi negara-negara tetangga.
Penting juga untuk mempertimbangkan dampak dari serangan ini terhadap hubungan internasional. Negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Rusia memiliki kepentingan yang kuat di Timur Tengah dan bisa terlibat jika konflik meningkat. Jika Amerika Serikat, yang selama ini menjadi sekutu utama Israel, mengambil sikap mendukung serangan tersebut, hal ini dapat merusak hubungannya dengan negara-negara Arab yang telah berusaha untuk membangun jembatan diplomatik dengan Israel.