Mantan Pendiri Projo: Ada Upaya Geser Isu Fufufafa dengan Munculkan Gibran Rajin Puasa Nabi Daud

Mantan pendiri Projo Relawan Jokowi, Guntur Siregar menanggapi Koordinator Relawan Gibran Mania Ahmad Nur yang mengatakan “Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka (Gibran) rajin berpuasa Nabi Daud. Ibadah sunnah yang dilakukan Gibran ini ingin mengikuti ibadah yang dilakukan Nabi Daud”.

“Apa untungnya harus bicara seperti itu? Supaya dibilang alim gitu? Gak lah, nitizen sudah sangat cerdas dan hafal pola-pola keluarga Jokowi dalam melakukan pencitraan. Hafal betul mainya. Dan opini ini tidak lebih dari penggeseran issu soal akun fufufafa yang sangat menghina banyak tokoh publik,” kata Mantan Pendiri Projo, Guntur Siregar kepada wartawan, Jum’at (4/10/2024).

“Keluarga jokowi semakin memperlihatkan ke galauannya atas tuntutan rakyat untuk diadili. Mulai dari menantu Bobby nasution kasus tambang Blok Medan hingga pemakaian jet pribadi dimana saat ini sudah masuk laporan ke KPK, semua orang tahu Bobby mencalonkan gubenur Sumatera Utara,” tambahnya.

Lanjutnya, belum lagi soal Kaesang yang sudah dilaporkan ke KPK hingga Gibran di kasus akun fufufafa. Ini sangat menggemparkan jagat dunia maya karena issu ini sudah jadi pembicaraan para mak-mak di warung warung.

“Dan tidak ada alasan issu ini tidak terbongkar di saat Jokowi tidak berkuasa lagi. Itulah hukum karma berlaku bagi para pemimpin zholim pada rakyatnya,” tandas Guntur Siregar.

Guntur Siregar mengungkapkan para aktivis perubahan sudah tidak sabar menunggu berakhirnya Dinasti Jokowi. Kelompok kelompok pro perubahan  bahkan sudah melakukan pendaftaran gugatan perdata  ke Pengadilan Jakarta Pusat atas kebohongan yang dilakukan oleh Jokowi sejak menjabat 2014 hingga 2024.

“Itu baru gugatan perdata, belum lagi gugatan pidana atas kejahatan HAM yang dilakukan oleh Jokowi atas perampasan tanah rakyat demi PSN hingga kasus KM 50-51,” terang Guntur.

Guntur Siregar menilai, Itu semua akan muncul ke permukaan yang tidak bisa dihindarkan dan dijaga serta pembelaan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Jika tidak publik juga akan mencap prabowo juga sebagai bagian dari Jokowi.

“Harap diingat peristiwa tahun 1998 ketika Pak Suharto lengser Pak Habibie sebagai penerusnya, tapi publik saat itu gak percaya pada pak Habibie dan mencapnya sebagai bagian dari kekuasaan Pak Suharto dan Habibie gak lama berkuasa. Nah Pak Prabowo harus belajar dari sejarah itu,” pungkasnya.