Kapolri Listyo Sigit harus diganti atas kelakuan polisi yang membiarkan preman memersekusi dan merusak acara di diskusi.
“Acara diskusi yang dihadiri Din Syamsuddin, Mayjen Soenarko, Refly Harun dan kawan-kawan dipersekusi dan dirusak preman. Polisi membiarkan saja. Segera saja Kapolrinya,” kata praktisi hukum Damai Hari Lubis kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (28/9/2024).
Kata Damai, dalam video yang beredar, para preman salaman dan cium tangan polisi setelah merusak acara diskusi tersebut. “Ini sangat buruk dalam penegakan hukum di Indonesia,” paparnya.
Menurut Damai, aksi premanisme untuk menggagalkan diskusi yang dihadiri para tokoh nasional telah merusak demokrasi di Indonesia. “Rezim Jokowi tidak mau ada perbedaan pendapat. Ini sangat berbahaya dalam demokrasi. Indeks demokrasi di era Jokowi mengalami penurunan,” tegas Damai.
Ia mengutarakan, Kapolri pengganti Listyo Sigit harus berintegritas dan berani melawan premanisme. “Jangan sampai kepolisian berkolaborasi dengan preman,” pungkasnya.