Beredar Kabar PDIP Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Saat beredar kabar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bergabung di pemerintahan Prabowo-Gibran. PDIP akan mendapat jatah Menteri dan Ketua DPR RI.

“Hampir 99,99 PDIP akan gabung pemerintahan Prabowo-Gibran,” kata sumber di PDIP yang tidak mau disebutkan namanya kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (21/9/2024). “Resminya nanti akan diumumkan setelah Bu Mega ketemu Pak Prabowo,” ungkapnya.

Kata sumber itu, PDIP akan mendapatkan jatah ketua DPR sebagai konsekuensi sebagai pemenang Pileg 2024. “Prabowo kabarnya juga setuju Ketua DPR akan dijabat PDIP. Ketua MPR dari Gerindra,” jelasnya.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik, Puan Maharani, menyatakan bahwa ada kemungkinan partainya, PDIP, bergabung dalam pemerintahan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Pernyataan tersebut didasarkan pada kabar adanya rencana pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

“Semuanya tidak ada yang tidak mungkin, mungkin saja (gabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran),” kata Puan, Sabtu (21/9/2024), mengutip CNNIndonesia.com.

Puan mengatakan bahwa keputusan apakah PDIP akan ikut bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran akan diungkap setelah pertemuan antara Prabowo dan Megawati berlangsung.

“Nanti baru diketahui setelah pertemuan,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, membantah rumor bahwa pertemuan antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri dilakukan karena PDIP mengincar posisi menteri di kabinet pemerintahan berikutnya.

“Kalau PDI Perjuangan bertemu kemudian dikasih menteri, atau sebaliknya PDI Perjuangan tidak bertemu, tidak dikasih menteri, ngambek, itu tidak ada ceritanya,” kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9) lalu.

Sebaliknya, ia menyatakan bahwa pertemuan antara kedua tokoh tersebut, jika terjadi, bertujuan untuk menjaga moralitas publik.

“Bertemunya ini untuk menunjukkan ke publik, ke kita semua, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Keuangan ini tadi, bahwa sebenarnya politik itu merawat moralitas publik. Wahana merawat moralitas publik. Nah, itu penting bagi kedua pemimpin ini untuk bertemu,” ujarnya.

Said juga menegaskan bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo hanyalah menunggu hari menjelang pelantikan presiden pada tanggal 20 Oktober.

“Insya Allah sebelum pelantikan, Ibu Megawati akan bertemu dengan Bapak Prabowo,” ucapnya.

Ia juga mengajak masyarakat agar tidak terlalu cepat menyimpulkan bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo merupakan pertanda bahwa PDIP akan bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.