Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)
Rencana pertemuan Prabowo dengan Anies diduga karena paslon KIM, yaitu RK-Suswono tidak mendapat dukungan dari warga Jakarta. Besar kemungkinan pasangan RK-Suswono gagal menjadi gubernur-wagub. Maka segala upaya pun ditempuh. PKS sendiri telah menyatakan siap menjadi mediator untuk mempertemukan RK dengan Anies. Tapi rupaya niat itu cuma bertepuk sebelah tangan.
Warga Jakarta sudah jelas-jelas menolak RK, yang boleh dibilang “musuhnya” pendukung persija. Secara prestasi RK juga tidak mentereng di Jabar, bahkan boleh dibilang gagal dan hampir mendapat raport merah. RK juga tega memecat guru honorer.
Bagi warga Jakarta, RK citranya sudah buruk.
Prabowo dan Gerindra sebagai komandan KIM bersama Jokowi telah sengaja menyongkirkan Anies, termasuk di dalamnya PKS. Kiranya saat ini semua partai di KIM sudah “mengkhianati” Anies.
Segala upaya membujuk (baca : menjebak) Anies sudah tidak berpengaruh lagi bagi perjalanan politik Anies ke depan. Semua elit partai di KIM saat ini sudah jadi sandera dan boneka Jokowi. Sikap dan mulut manis apa pun dari mereka hanya untuk memanfaatkan Anies untuk kepentingan partainya masing-masing bukan untuk kepentingan bangsa dan negara.
Saat ini Prabowo dan Jokowi 11-12, sama-sama jongos oligarki taipan dan China komunis dan pendukung politik dinasti Jokowi.
Walaupun Prabowo seorang militer, tapi sikapnya tidak beda dengan “antek China” LBP yang telah kehilangan patriotisme terhadap bangsa dan negara, bahkan Luhut lebih tepat disebut pengkhianat bangsa dan negara karena telah “menjual” kedaulatan Indonesia kepada China.
Selama Prabowo terus jadi pendukung bahkan pemuja Jokowi, tidak ada yang bisa diharapkan dari seorang Prabowo, apalagi jika harus menghadapi para penjajah China, sudah seperti meong yang penakut.
Anies adalah satu-satunya pemimpin lurus, jujur, cinta rakyat dan negara, serta berani melawan kedzaliman penguasa dan penjajahan China.
Beberapa alasan kenapa rezim Jokowi, oligarki taipan, dan KIM terus menjegal Anies di Pilgub Jakarta ?
Pertama, Anies bakal “menghalangi” intervensi oligarki taipan dalam berbagai proyek mereka
Kedua, Anies bakal terus menjalankan good government yang tidak membuka peluang para koruptor untuk beraksi
Ketiga, Anies bakal mengusut proyek rekayasa Pantai Indah Kapuk (PIK) yang telah dijadikan sarang _negara dalam negara.
Keempat, Anies bakal menutup peluang menang paslon dari KIM
Kelima, Anies bakal menghalangi pencalonan Gibran di Pilpres 2029
Pertemuan Prabowo Anies tidak perlu terjadi, selama Prabowo masih jadi boneka Jokowi dan oligarki taipan. Prabowo telah merampas kemenangan Anies di Pilpres 2024 dan menjegal Anies di Pilgub DKI Jakarta. Lalu, ads kepentingan apa Prabowo ketemu Anies ?
Warga Jakarta khususnya Anak Abah tentu sangat curiga jika Prabowo mau mendekati Anies.
Bandung, 8 R. Awwal 1446