Direktur Akademizi Nana Sudiana memberikan coaching di Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Djalaluddin Pane Foundation.
“Anak-anak pandai puji-pujian (Salawat-Red) sebelum azan di masjid atau musala tanpa ada yang mengajari. Mereka terbiasa mendengar. Begitu pula ada orang yang hafal semua lagu Rhoma Irama karena waktu sekolah di antar mobil sambil mendengarkan lagu Rhoma. Itulah coaching,” kata Nana, Rabu (28/8/2024).
Kata Nana, tugas seorang coach adalah memastikan si coachee menjalankan apa yang telah direncanakan, dan tidak keluar dari jalur. Si coachee akan diminta untuk membuat sebuah komitmen. Salah satu teknik yang sering dipakai adalah dengan menentukan rewards & consequences.
“Si coachee akan menghadiahi dirinya sendiri jika berhasil, namun juga harus menjalankan konsekuensi jika gagal dalam melaksanakan sebuah tugas,” tegasnya.
Nana juga menjelaskan mentoring dan consulting. Mentoring, proses untuk mencapai gol menjadi lebih singkat. Namun si mentee masih memiliki rasa ketergantungan terhadap si mentor.
“Consulting, hasilnya bahkan lebih cepat daripada mentoring. Namun ketergantungan terhadap consultant sangat tinggi, karena semuanya dilakukan oleh consultant,” ungkapnya.
Selain itu, ia mengungkapkan permasalah pokok lembaga zakat penghimpunan, program tidak kreatif, tata kelola dan SDM.
“Untuk meningkatkan penghimpunan ketika masih bertugas di lembaga zakat di Yogyakarta saya pernah menjanjikan seluruh karyawan pergi ke Dufan Ancol jika mencapai penghimpunan Rp1 miliar dalam satu tahun. Target itu ditulis dan bisa dibaca seluruh karyawan. Dan ketika mencapai target seluruh karyawan pergi ke Dufan,” tegasnya.
Kata Nana, seluruh karyawan lembaga zakat termotivasi semua untuk mencapai target penghimpunan Rp1 miliar dalam setahun. “Ketika prioritas utama penghimpunan seluruh karyawan saling membantu,” papar Nana.
Sedangkan CEO Laznas Djalaluddin Pane Foundation Irfana Steviano mengapreasi Nana Sudiana yang telah memberikan coaching. “Selanjutnya kita akan MoU dengan Akademizi untuk memberikan coaching staf Laznas Djamaluddin Pane Foundation,” paparnya.
Irfan mengungkapkan dalam waktu dekat untuk mengunjungi kantor Akademizi. “Kami juga ingin mengirim beberapa staf magang di Akademizi ataupun IZI,” pungkasnya.