Kepala BPIP Yudian Wahyudi mempunyai pikiran fasis dan sekuler dengan membuat aturan paskibraka putri harus tidak berjilbab.
“Pikiran Ketua BPIP itu berbau fasis dan sekuler,” kata Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Aidul Fitriciada di akun X (Twitter), Kamis (15/8/2024).
Fasis karena memposisikan negara di atas kehidupan beragama. “Sekuler karena memisahkan urusan agama dan negara. Kepala BPIP gak faham Pancasila,” tegasnya.
Kata Aidul, setelah 25 tahun reformasi malah mundur ke era Orde Baru. Jilbab sudah diterima oleh masyarakat umum, bahkan diterima pakaian resmi, malah dilarang pada momentum kemerdekaan di IKN.
“Jelas melanggar HAM pula. Bau Orde Baru sungguh menyengat,” paparnya.