Panglima Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Alhamid meminta kepada semua pihak untuk menjadikan 17 Agustus 2024 sebagai wujud perlawanan terhadap penjajahan kolonial dan imperialis. Sudah 79 tahun bangsa ini merdeka, tapi bangsa ini masih seperti terjajah dan terzolimi oleh bangsanya sendiri. Saatnya sekarang ini untuk menyatukan kaum Keumatan dan kebangsaan untuk melawan kezaliman tersebut.
“Karena bersatunya keumatan dan kebangsaan telah teruji dalam melawan penjajahan dan kezaliman di republik ini,” ujar Habib Umar Alhamid kepada wartawan, Selasa (6/8/2024).
Menurutnya, sekarang ini banyak yang memainkan ikon tersebut untuk saling membenturkan satu dengan lainnya. Maka saatnya kaum intelektual partai duduk bersama, dan kembali berjuang untuk menciptakan kondisi yang sejuk.
“Saatnya kita lawan kezoliman yang dilakukan orang -orang yang rakus akan kekuasaan dan para kaum oportunis yang telah menjarah kenikmatan yang diberikan oleh Allah buat rakyat dan bangsa ini,” tuturnya.
Dikatakan Habib Umar, mari kita gaungkan kembali kebersamaan dan persatuan diantara kita.Yakni antara keumatan dan kebangsaan untuk mengembalikan Marwah bangsa Indonesia yang guyub dan bersatu.
“Tidak terkontaminasi dengan segala macam trik dan siasat politik jahat seperti yang terjadi sekarang ini,” jelasnya.
Lebih Jauh Habib Umar mengatakan, semua itu diperlukan leader- leader partai baik dari basis keumatan maupun kebangsaan untuk bersama- sama menciptakan dan menentukan arah politik yang menuju kebersatuan untuk melawan kezoliman.
“Partai – partai politik harus berani menentukan sikap partainya sendiri jangan takut dengan bayangannya sendiri,” katanya.