China telah menyatukan dua faksi besar di Palestina yaitu Hamas dan Palestina dalam Deklarasi Beijing. Hamas dan Fatah bersepakat membangun bersama di Palestina.
“China juga sudah meredakan ketegangan hubungan politik antara Iran dan Saudi Arabia. Cina memang punya visi ingin menjadi pemain global yang sangat berpengaruh dengan kekuatan politik, ekonomi, dan militernya,” ujar politikus PKS Hidayat Nur Wahid (HNW), Kamis (25/7/2024) dikutip dari media online Gontor.
Menurut HNW usaha untuk menyatukan mereka sudah pernah dilakukan baik oleh Saudi Arabia lewat pertemuan di Mekkah maupun dorongan dari Organisasi Konferensi Islam (OKI).
Terlepas dari siapa pun yang berperan dalam mendukung kemerdekaan Palestina, alumni Universitas Madinah, Saudi Arabia, itu menegaskan dengan Deklarasi Beijing, bangsa Palestina selanjutnya bisa membentuk satu pemerintahan bersama untuk mengelola Gaza dan Ramallah serta berjuang membebaskan bangsanya dari penjajahan Israel.
“Jadi momentum bersatunya berbagai faksi tersebut sangat positif. Deklarasi Beijing momentum untuk bersatu kembali melawan kejahatan Israel,” tandasnya.
HNW mendorong deklarasi itu segera direalisasikan dan diaktualisasikan sebab meski ICC dan ICJ sudah memutuskan kejahatan yang dilakukan oleh Israel namun bangsa penjajah itu masih tidak menghentikan serangan dan terus melakukan kejahatan perang yang brutal di Gaza yang membuat makin banyak korban dari kaum perempuan, anak-anak, wartawan, dan penghancuran berbagai fasilitas umum maupun tempat ibadah, seperti masjid dan gereja. “Meski berbagai lembaga peradilan internasional menjatuhkan sanksi pada Israel namun ia tetap melakukan kejahatan kepada Palestina,” sesal HNW.
Perjanjian rekonsiliasi dan persatuan itu dikatakan sebagai salah satu pintu untuk memenangkan perjuangan Palestina. Bila sudah sepakat damai dan bersatu diharapkan agar semua faksi betul-betul berkomitmen untuk menjaga komunike bersama. “Kesepakatan yang mereka tanda tangani penting untuk dijaga dan terus dilaksanakan agar dapat mengakhiri penjajahan Israel dan menghadirkan kemerdekaan Palestina dengan ibukota Jerussalem,” tegas pria yang juga Ketua Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor itu.