Mahasiswa: Pecat Dirut Krakatau Steel atau Erick Turun

Mahasiswa turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasinya dengan menuntut Erick Thohir segera memecat Dirut Krakatau Steel yang gagal dalam memimpin perusahan baja tertua yang memiliki status perusahaan plat merah pemerintahan.

“Ya, ada tiga tuntutan sebetulnya dalam demonstrasi kami. Pertama kami minta presiden Jokowi untuk mengavaluasi pejabat menterinya, kedua kami minta Pak Erick Thohir memecat Dirut KS yang tidak mampu memimpin perusahan dengan baik dan bertanggung jawab. Dan apabila dalam waktu 3 hari kedepan belum ada tindakan restrukturalisasi, kami menuntut presiden Jokowi untuk memecat menteri BUMN yang tidak berani bertindak tegas,” ungkap Resha selaku ketua umum Mahasiswa Merdeka, Jumat (12/7/2024)

Berdasarkan tim kajian Merdeka.ID tuntutan ini sesuai dengan permasalahan yang terjadi di Krakatau Steel. Tahun 2020 perusahaan ini pernah rugi dan hampir pailit. Dan di tahun ini masalah tersebut terulang kembali. Rugi bersih yang di alami Krakatau Steel hampir mencapai angka 60% lebih. Dimana kerugian ini akan berdampak pada kerugian negara.

“Sudah banyak yang mengkritik Pak Erick untuk segera menindaklanjuti masalah ini, namun jawaban beliau yang kita dengar sungguh tidak mencerminkan seorang menteri BUMN. Dan pernyataan itulah yang membuat gaduh masyarakat serta menimbulkan dugaan jika BUMN hanyalah alat politik Erick Thohir. Kalau emang harus di restrukturalisasi kembali ya lakukan. Jangan melempar jawaban dengan menyuruh rakyat bertanya ke direktur! Pak Menteri punya wewenang ko untuk itu!” tegas Resha

Resha juga menjelaskan bahwa perusahaan ini memiliki nilai sejarah yang kuat, karena didirikan sejak presiden Sukarno dengan harapan menjadi perusahan produksi baja nasional dan internasional. Dengan alasan inilah perusahaan Krakatau Steel memiliki posisi strategis sebagai perusahaan induk dari holding BUMN perusahaan baja dan mineral.

“Mungkin inilah yang di maksud Dr. Nailul Huda yang mengatakan jika perusahaan ini sebetulnya perusahan yang hidup tak layak, mati tak mau,” jelas Resha

Secara general menurut ketua umum Merdeka.ID itu perusahaan ini rugi diakibatkan oleh menejerial yang buruk di jajaran direksi. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa jabatan direksional KSP di isi oleh jabatan politis bukan karena keahlian dan profesionalitas.

“Kalau dalam hadist nabi jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya maka tunggulah kehancuran itu. Mirip dengan kasus kominfo kemarin, kejadian ini terjadi akibat kebodohan manajerial bukan karena kecelakaan,” tambah Resha

Sebagai barang bukti kuat terhadap kebobrokan manajerial KSP, bisa dilihat berita tentang penampakan kompleks perumahan Krakatau Steel yang nampak tak terurus. Berita ini di lansir dari media Kabar Banten.

Menurut beberapa sumber informasi yang enggan disebutkankan namanya, pihak KS meminta Pemprov Banten untuk membenahi infrastruktur jalan dan penerangan jalan di area kompleks perumahan Krakatau Steel tersebut. Tindakan tersebut bak melempar tanggung jawab pada yang tidak berhak untuk menanggungnya.

“Jika keadaan ini terus didiamkan, maka dalam jangka waktu dekat KSP akan gulung tikar. Hal tersebut berdampak pada berbagai segmen masyarakat dan negara. Pengangguran di Cilegon akan meningkat, karena memang separuh dari warga Cilegon bekerja sebagai buruh pabrik. Selain itu, negara akan mengalami kerugian yang besar. Percuma banyak anak perusahaan kalau induk perusahaannya sendiri pailit. Apalagi kalau sampai di tutup,” tambah Resha

Di akhir demostrasi para mahasiswa menegaskan bahwa mereka akan mengawal betul kasus ini. Mereka berkomitmen untuk melakukan aksi lanjutan jika Menteri BUMN tidak mendengarkan aspirasi mereka. Hal ini mereka lakukan atas dasar gerakan moral dan empati terhadap nasib masyarak Banten. Terkhusus, masyarakat Cilegon.