Habaib di Indonesia menyebarkan kesesatan di antaranya dengan menyebut satu habib bodoh lebih baik daripada 70 orang alim atau kiai yang bukan habib. Mereka juga mengkalim sebagai keturunan Rasulullah yang ingin dimuliakan.
Demikian diungkapkan Ustaz Zubadi MA sebagai khatib Shalat Jumat di Masjid Attaufiq Cimanggu, Kota Bogor, Jumat (12/7/2024). Ustaz Zubadi mengatakan kemuliaan di sisi Allah bukan berdasarkan nasab atau keturunan tapi ketaqwaan. “Al-Qur’an Surat Al-Hujurat (49) ayat 13 yang menyatakan bahwa orang yang paling mulia adalah yang paling bertakwa. “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti”.
Ustaz Zubaidi menyebut polemik nasab Ba’alawi sangat ramai dibicarakan. Berdasarkan penelitian ulama dari Banten, nasab Ba’alawi atau habaib di Indonesia terputus dengan Rasulullah. “Berdasarkan penelitian, nama Ubaidillah tidak tersambung sampai Rasulullah,” jelasnya.
Ulama Banten itu ingin menyampaikan kebenaran kepada umat Islam. “Menyampaikan kebenaran dan sabar,” paparnya.
Kata Ustaz Zubaidi, Ubaidillah yang diklaim kalangan habaib sebagai ulama mujtahid di eranya tetapi dikenal karyanya. “Imam Hambali itu ulama besar dan terkenal seantero negeri dan terdapat banyak karyanya,” paparnya.
Dalam istilah ilmu hadits, sanad keturunan habaib itu terputus. “Tidak menyambung sampai Nabi Muhammad SAW,” tegasnya.
Terlepas polemik nasab, Ustaz Zubaidi meminta umat Islam tetap menjalin persatuan. “Umat Islam harus bersatu,” tegasnya.