Jakarta – Peta koalisi partai pengusung pasangan Calon Gubernur (Cagub) – Cawagub dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 kemungkinan bakal berubah. Partai Demokrat (PD) dikabarkan mengusulkan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (HBH) sebagai Cagub.
Padahal Partai Demokrat (PD) merupakan anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Ridwan Kamil sebagai Cagub DKI Jakarta.
Terkait kondisi perkoalisian tersebut, Pengamat Intelijen dan Geo Politik Amir Hamzah menyatakan PD DKI Jakarta yang mungkin punya pandangan sendiri terhadap Cagub dan Cawagub yang sudah banyak dikomunikasikan oleh partai – partai politik di Jakarta saat ini.
“Sepanjang pengamatan saya secara senyap, Mujiono -Ketua PD DKI Jakarta- sedang melakukan pendekatan dengan PSI dan Perindo DKI Jakarta untuk membangun koalisi baru yang akan digunakan sebagai poros baru untuk mendukung pencaguban HBH,” ungkap Amir Hamzah, Seniiin (1/7/2024).
Beranjak dari pengamatan itu, Amir berusaha berkomunikasi dengan Mujiono untuk mendapatkan kejelasan tentang sikapnya dalam mendukung HBH. Terutama dengan belajar 5 tahun masa jabatan Fauzi Bowo, Mujiono beranggapan bila seorang birokrat menjadi kepala daerah maka penataan birokrasi akan berlangsung lebih sistimatis secara konfrehensif dan integral.
Lalu, PD menilai sejak Gubernur DKI Jakarta dipegang Jokowi hingga era Anies Baswedan ternyata posisi ini hanya dimanfaatkan sebagai batu loncatan untuk menjadi Calon Presiden pada periode berikutnya.
Menurut pandangan PD menggunakan jabatan kepala daerah di Jakarta sebagai batu loncatan untuk pencapresan akan menyebabkan kepala daerah hanya akan bekerja selama tiga tahun, karena mulai tahun keempat masa jabatannya dia harus sudah membangun pencitraan untuk menuju pencapresannya.
Kondisi politik seperti ini, seharusnya tidak perlu dibudayakan. Tujuannya adalah agar jalan pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan tidak tersendat di tengah jalan.
Karenanya PD DKI beranggapan bahwa gubernur yang mampu bekerja selama lima tahun penuh tanpa tergoda oleh ambisi untuk pencapresan haruslah berasal dari kalangan birokrat. Sebagaimana pernah diperlihatkan Fauzi Bowo pada masa pemerintahannya.
“Belajar dari fakta politik itulah maka PD DKI dengan tulus mengajukan HBH sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta untuk Pilkada 2024 yang nantinya akan dikomunikasikan dengan beberapa parpol lain untuk membangun koalisi partai baru,” pungkas Amir. *man