Jokowi sedang Menggali Kuburnya Sendiri

Oleh: Sutoyo Abadi

Jokowi dugaan berat keserang gejala Amnesia yang acut dan sangat parah. Hilang ingatan dan munculnya  gangguan yang menyebabkan  tidak bisa mengingat fakta, informasi, atau kejadian yang pernah dan sedang terjadi.  Tidak sadar kekacauan negara dalam guncangan hebat  waktu menuju negara pada jurang kehancurannya.

Nampaknya Jokowi dalam keterbatasan dan kedunguanya merasa dirinya dalam keadaan normal dan terus di manjakan dengan dugaan rekayasa survei bahwa dirinya masih didukung (disukai ) rakyatnya 75.6 %.

Merasa dirinya masih eksis terlindung oleh andalan kekuatannya sekaligus sebagai sponsor dan kendali kekuasasnya, siapa lagi kalau bukan oligarki dan RRC.

Dampak ikutannya Jokowi sadar atau tidak berubah menjadi toxic, orang yang beracun atau memberikan dampak buruk  terutama terhadap psikis. Negara untuk mainan yang berbahaya

“Sifat toxic dan virus amnesia” menyatu dalam ucapan , tindakan dan kebijakannya dalam mengelola dan mengendalikan dilakukan dengan seenaknya, ugal ugalan, lepas dari panduan konstitisi, semua diterabas.

Diahir masa jabatannya Jokowi pada kondisi limbung dan linglung tidak mampu lagi bisa mendengar, menyerap, mengolah aspirasi rakyatnya. Tersisa hanya ingatan dan mimpinya tetap berkuasa sekalipun akan lengser dari kekuasaanya.

Muncul banyak keanehan dengan rekayasa politik dinastinya, mentulikan diri sekalipun banyak gempuran, teguran, kritik, peringatan dari masyarakat luas atas rekayasa politik yang terkontaminasi “amnesia dan toxic” yang sudah acut dalam otak, pikiran dan mimpi mimpinya.

Negara dalam kondisi rarurat dan  bahaya   “TNI harus di ingatkan, rakyat harus mendekat, berjuang dan bergerak bersama TNI, bersihkan semua pecundang dan penghianat negara yang sudah menguasai semua lini kekuasaan”.

Benteng terahir keutuhan dan keselamatan negara tetap pada kekuatan rakyat dengan TNI. Sejarah lahirnya TNI adalah untuk menjaga rakyat dan menjaga keutuhan NKRI. TNI adalah anak kandung rakyat dan rakyat ibu landung TNI.

Jokowi telah merusak negara,  sudah tipis harapan untuk dirinya sebagai pemimpin yang normal memiliki jiwa dan sifat negarawan. Tersisa harus di bereskan lewat pengadilan. “Jokowi sedang menggali kuburnya sendiri”.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News