Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)
Jika Kaesang maju Pilgub DKI, Pilgub berpotensi berantakan seperti di Pilpres 2024.
Pilgub dilaksanakan bulan November 2024, Jokowi lengser bulan Oktober, artinya pas pilgub bukan lagi Jokowi presidennya. Tapi otak dan hati Jokowi sudah tertutup rapat oleh hawa nafsu iblis, sehingga di usia pemerintahannya yang tinggal 4 bulan Jokowi ingin terus melanggengkan kejahatannya. Adakah para pemuja Jokowi juga ingin membersamai Jokowi dalam kejahatan dunia dan akhirat ?
Sebagian besar elit parpol sepertinya merasa nyaman dan tidak merasa berdosa dengan berbagai kedzaliman terhadap orang lain. Padahal, setiap kedzaliman akan meruntuhkan sendi-sendi bernegara dan membinasakan fondasi moral, akhlak dan etika.
Bagi umat beriman, kedzaliman akan menghancurkan amalan pelakunya di hari kiamat, walau dia datang kepada Allah dengan shalat, shaum, zakat, dan haji dan amal yang lain. Para pelaku kedzaliman tidak akan selamat dari adzab Allah.
Nabi saw menyebut pelaku kedzaliman bakal mengalami al-muflis (kebangkrutan amalan), yaitu semua amalan yang dibawanya bakal habis bahkan minus karena diambil oleh orang yang didzalimi.
Nabi saw bersabda :
إِيَّاكُمْ والظُّلْمَ ، فإنَّ الظُّلْمَ هو ظُلُماتٌ يومَ القيامة
“Hati-hatilah kamu dengan kedzaliman, karena sesungguhnya kedzaliman itu kegelapan di hari kiamat”
Indonesia akan semakin hancur jika ketidakjujuran, kecurangan, manipulasi, dan kedzaliman terus ditolerir.
Di Pilpres 2024 Anies telah didzalimi, akankah Anies bakal didzalimi lagi di Pilgub DKI 2024 ?
Jika Anies yang didzalimi oleh penguasa, sebenarnya bukan Anies saja yang terdzalimi, tapi mereka telah mendzalimi jutaan orang di belakang Anies.
Bagi orang beriman yakin bahwa kemenangan atas hasil kecurangan tidak akan membawa keberhasilan bahkan akan mendatangkan kutukan Allah, kutukan para malaikat, dan seluruh alam semesta ini.
Kemenangan Prabowo-Gibran dari hasil kecurangan, manipulasi, dan kedzaliman sama sekali tidak akan membawa keberkahan dan datangnya pertolongan Allah.
Tanda-tanda negara tanpa keberkahan di antaranya :
Pertama, Setiap urusan jadi ruwet, yang mudah pun dipersulit
Kedua, Suap-menyuap menjadi budaya untuk mendapatkan sesuatu
Ketiga, Pemimpin tidak cinta rakyat, dan rakyat tidak cinta pemimpinnya
Keempat, Pemimpin akan bertindak otoriter dan kejam kepada rakyatnya
Kelima, Pemimpin selalu berbohong dan menipu rakyat
Keenam, negara akan dijajah bangsa Asing
Ketujuh, Kekayaan alam bakal dikeruk oleh negara Asing
Kedelapan, Korupsi meraja lela
Kesembilan, harga-harga barang terus naik, pungutan pajak di sana-sini
Kesepuluh, Umat Islam diinjak-injak tidak punya kekuatan karena terjadinya perselisihan dan perpecahan
Mereka terjangkiti penyakit al-wahn, yaitu hubbud-dunyaa wabkarahiyatul-maut (Cinta dunia dan takut mati)
Mungkin mereka baru tersadar setelah masuk ke alam kubur : hattaa zurtumul-maqaabir
Bandung, 9 Dzulhijjah 1445