Proposal Genjatan Senjata Bodoh dari Biden buat Hamas

Oleh: Memet Hakim, Pengamat Sosial & Wanhat APIN & APP TNI

Isi proposal perdamaian perang di Gaza di peroleh dari WASHINGTON DC, KOMPAS.com, hari Saptu, 1 Juni 2024. Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat (31/5/2024) mengumumkan usulan gencatan senjata Gaza baru dari Israel terdiri dari 3 Fase yang katanya sebagai peta jalan menuju gencatan senjata yang berkelanjutan.

Usulan gencatan senjata di Gaza tersebut terdiri dari tiga fase ini “tidak menyebutkan adanya pengakuan Amerika, Israel dan sekutunya terhadap Kemerdekaan Palestina secara Penuh” dan “Genjatan Sennjata secara Permanen” yakni :.

  1. Fase pertama

Biden mengatakan, fase pertama mencakup “gencatan senjata penuh dan lengkap” yang berlangsung selama enam minggu, yakni :

  1. Pasukan Israel menarik diri dari semua wilayah berpenduduk di Gaza.
  2. Hamas harus membebaskan “sejumlah” sandera yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober di Israel, termasuk perempuan, lansia, dan orang yang terluka. Jenazah beberapa sandera yang terbunuh juga akan dikembalikan.
  3. Warga sipil Palestina diizinkan untuk kembali ke “rumah dan lingkungan mereka” di seluruh Gaza, termasuk di bagian utara, yang telah hancur akibat pengeboman Israel selama berbulan-bulan.
  4. Bantuan kemanusiaan akan “melonjak” menjadi 600 truk/hari yang masuk ke Gaza, sementara komunitas internasional akan memberikan ratusan ribu tempat penampungan sementara dan unit rumah.
  5. Selama periode enam minggu pertama, Israel dan Hamas akan merundingkan pengaturan yang diperlukan untuk mencapai tahap kedua, yang merupakan akhir pertempuran secara permanen,”
  6. Gencatan senjata juga akan diperpanjang jika negosiasi terus berlanjut, dengan mediator Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar yang bekerja untuk memastikan negosiasi terus berlanjut.

Secara sepintas terlihat sepertinya Biden iningin memperlihatkan kebijakannya dalam mengatasi perang di Gaza ini, padahal dialah yang selama ini membantu Israel menjajah Palestina. Pada Tahap Satu ini tidak disebutkan berapa ratus atau berapa ribu orang tahanan Palestina di Israel yang akan di lepaskan. Pada tahap ini juga tidak disebutkan adanya “indikasi pengakuan atas kemerdekaan Palestina secara penuh”. Ingat Biden dan Netanyahu sama2 pemimpin teroris yang biasa menggunakan standar ganda dan culas.

 

  1. Fase kedua adalah :
  2. Pada fase kedua ini Pasukan Israel akan sepenuhnya mundur dari Gaza dalam waktu sekitar enam minggu lagi.
  3. Sementara, Hamas akan membebaskan “semua sandera yang masih hidup” termasuk para tentara Israel.
  4. Jika kedua belah pihak mematuhi kesepakatan tersebut, maka akan mengarah pada penghentian permusuhan secara permanen.

Di dalam fase kedua tidak disebutkan berapa banyak jumlah tahanan Palestina yang akan dilepaskan, apakah seluruhnya atau tidak. Pada Tahapan ini juga tidak ada indikasi dan keinginan Amerika dan Israel mengakui Kemerdekaan Palestina seutuhnya.

Disini juga tidak disebutkan maslah masdjidil Aqso yang selalu dijaga oleh tentara dan polisi Israel, seharusnya bebas penjagaan kecuali petugas masjid. Daerah masjid itu harus bebas dari tentara dan polisi Israel.

 

  1. Fase ketiga
  2. Pada fase ini, sebuah rencana rekonstruksi dan stabilisasi besar-besaran untuk Gaza akan dimulai, didukung oleh AS dan komunitas internasional. Biden menyebut, rumah-rumah, sekolah-sekolah, dan rumah sakit di Gaza akan dibangun kembali.
  3. Biden akan bekerja sama dengan mitra regional untuk memastikan hal itu terjadi dengan cara yang “tidak memungkinkan Hamas mempersenjatai diri kembali”.
  4. Tahap rekonstruksi akan memakan waktu antara 3 -5 tahun
  5. Jenazah para sandera yang terbunuh akan dikembalikan pada fase ketiga ini.

 

Butir 2 tentu akan di tolak Hamas, karena bagi Hamas Kemerdekaan negaranya yang paling utama. Bagaimana mungkin semuah Negara tidak boleh memiliki senjata ? Israel boleh memiliki senjata, Hamas dan Palestina tidak boleh, artinya Biden tidak serius dengan usulan Genjatan Senjata ini. Biden hanya ingin mengangkat citranya saja, seolah olah Amerika cinta damai, padahal tetap membantu penjajah.

Pada tahap ini perlu ada pengakuan resmi dari Israel, Amerika atas Kemerdekaan Palestina dengan batas wilayah seluai dengan tuntutan Hamas yakni batas sebelum 1967.

Buat Hamas dan bangsa Palestina pilihannya hanya Merdeka atau Mati, sama persis dengan bangsa Indonesia dulu saat perang melawan penjajah Belanda Merdeka atau Mati !!! Ingat Amerika sekalipun ternyta kalah perang di Vietnam, di Afganistan dan sangat mungkin di Palestina.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News