Habaib di Indonesia bisa bernasib seperti orang Partai Komunis Indonesia (PKI) yang disembelih karena telah memberontak terhadap Bangsa Indonesia.
“Habaib itu bisa disembelih. Jangan lupa bapak saya yang menyembelih PKI, kakak saya, kiai-kiai yang menyembelih PKI. Banser juga yang menyembelih PKI,” kata KH Nuril Arifin (Gus Nuril) dalam video yang beredar di media social.
Gus Nuril mengatakan, orang PKI disembelih anggota Banser karena telah melanggar konstitusi dengan melakukan pemberontakan terhadap NKRI.
“Walaupun orang PKI Ketika mau disembelih ucapkan ‘Allahu Akbar’ tetap disembelih. Ucapan takbir itu urusan orang PKI dengan Allah. Untuk urusan negara berlaku hukum negara,” jelasnya.
Gus Nuril meminta habaib tidak perlu mengklaim keturunan Rasulullah karena semua dari Nabi Adam. “Rasulullah saja melarang untuk membanggakan keturunan,” tegasnya.
Kata Gus Nuril, ilmuwan dan ulama ahli tafsir Quraish Shihab itu ternyata genetika Arabnya hanya 3 persen atau 4 persen lebih kepada Eropa dan Hindustan.
“Kalau kita melihat persoalan itu dengan benar mari sebelum melahirkan efek yang lebih parah lagi terhadap bangsa iniari kita melihat amanat penderitaan rakyat yang meletakkan cita-cita setinggi langitnya adalah pada sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia itu,” tegasnya.
“Kalau dia jadi imigran yang baik dia harusnya membantu tercapainya kemerdekaan Indonesia ini dengan merem emosi dan godobnya bukan malah memaki-maki dan yang lain-lain,” tegas Gus Nuril.
Ia juga mengatakan, Muhammadiyah tidak percaya keberadaan habaib sebagai keturunan Rasulullah.
Gus Nuril juga mengkritik keras rekayasa keberadaan makam-makam Ba’alawi. “Kuburan sudah tidak ada dimunculkan ada kuburan Ba’abud, Assegaf. Itu ada di Pemalang, Pekalongan dekatnya Habib Luthfi,” pungkasnya.