Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)
Wacana dibentuknya Koalisi besar pemerintahan Prabowo-Gibran tanpa oposisi bakal mengulang pemerintahan Jokowi yang otoriter dan tanpa kendali. Ini juga menunjukkan sikap pengecut dan penakut. Pengecut karena kemenangan Prabowo-Gibran sebagai hasil Pemilu curang yang terang benderang tapi tetap dianggap sah.
Jika semua partai gabung Pemerintahn Prabowo-Gibran, artinya mereka ramai-ramai menjadi “boneka” China dan membiarkan penjajahan China terus berlangsung.
Ketika para tokoh-tokoh rakyat mulai bangkit guna melawan kedzaliman, ketidakadilan, politik dinasti, bangkitnya PKI gaya baru dan penjajahan China, tapi di sisi lain para elit parpol malah sibuk rebutan kursi menteri dan hanya memikirkan kepentingan partai tanpa peduli lagi suara rakyat.
Bisa jadi koalisi besar akan menjadi pengkhianat bangsa yang visi misinya berseberangan dengan kepentingan dan tuntutan rakyat.
Ketika pemerintahan masih dibawah kendali China dan oligarki taipan, pemerintahan Prabowo-Gibran hanya akan jadi boneka dan jongos China, harga diri bangsa dijual dengan harga serendah-rendahnya.
Memang aneh, Jokowi yang sudah jadi musuh rakyat yang berakal sehat dan berhati nurani, tapi justru titahnya dijadikan seperti titah dewa, semuanya kesirep atas sihir dan kediktatorannya.
Apa yang hendak diperjuangkan oleh Prabowo-Gibran dan elit-elit Parpol untuk memperjuangkan rakyat, jika Pemerintahan mereka saja harus tunduk kepada China dan oligarki taipan.
Jokowi dan Luhut itu antek China dan sudah jadi musuh rakyat Indonesia (yang berakal sehat), jejaknya kok malah mau diikuti (termasuk oleh partai-partai koalisi perubahan)?
Jika mereka berjuang demi rakyat, maka perjuangan itu harus mampu mewujudkan :
Pertama, Jadikan Indonesia negara merdeka yang terbebas dari penjajahan
Kedua, Lawan setiap bentuk kedzaliman dan ketidakadilan penguasa
Ketiga, Lawan segala bentuk kecurangan dan pelanggaran hukum dan konstitusi, bukan malah berkompromi
Keempat, Lawan niat jahat penganut paham komunis (gaya baru) untuk mengganti demokrasi menjadi politik dinasti, bukan malah bergabung di dalamnya
Kelima, Lawan segala bentuk upaya mengganti Pancasila dengan komunisme yang sekarang sudah memasuki tahap yang sangat membahayakan
Jika saja China sudah benar-benar menguasai Indonesia, akankah para elit parpol menjadi bagian dari penjajah China yang akan berhadapan dengan rakyatnya sendiri ?
Dari sisi mana mereka akan berjuang untuk rakyat ?
Kami rakyat merdeka tidak rela tanah kami dijajah oleh siapa pun, termasuk oleh penjajah China.
Para pejuang pembela tanah air yang terhimpun dari seluruh elemen rakyat : *Ulama, tokoh bangsa, para besar dan akademisi, purnawirawan TNI-Polri, Mahasiswa, umat Islam, Emak-emak, kaum buruh, dan para pendukung setia Anies* siap berjuang melawan kedzaliman, ketidakadilan, dan politik dinasti.
Semoga dengan bersatunya rakyat Indonesia rezim Jokowi segera tumbang dan tidak ada lagi politik dinasti.
Banding, 28 Syawwal 1445