Oleh : Farid Gaban
Kubu Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar sudah menyatakan menerima keputusan MK yang menolak gugatan mereka tentang sengketa pemilihan presiden.
Pada saat yang sama, baik Anies maupun Cak Imin mengatakan akan konsisten untuk mengawal “Gerakan Perubahan”.
Ini pernyataan yang melegakan dan akan selalu saya tagih. “Gerakan Perubahan” adalah tema besar kampanye mereka. Saya memilih mereka karena tema perubahan itu.
Sebelum pilpres, saya ketemu Mas Anies dan satu hal yang saya tanyakan: apa yang mau dilakukan jika tak terpilih?
Tentu saya berharap dia terpilih, tapi bahkan jika dia jadi presiden, menurutku, Indonesia membutuhkan perubahan dan penguatan demokrasi yang lebih fundamental dari sekadar politik elektoral.
Kini saatnya saya menagih janji perubahan yang mau dilakukan. Saya berharap Mas Anies bisa memimpin gerakan perubahan dan penguatan demokrasi itu di luar sistem.
Film “Dirty Vote” dengan gamblang memperlihatkan rusaknya sistem demokrasi dan tata negara kita. Suatu yang lantang dikemukalan oleh Bivitri Susanti, Feri Amsari, Zainal Arifin Mochtar dan Dandhy Laksono. Mas Anies bisa bergabung dengan mereka dan seluruh komponen civil society lain yang punya kepedulian sama.
Mas Anies harus menolak godaan untuk masuk dalam pemerintahan sekarang maupun mencalonkan lagi jadi Gubernur DKI.
Menjadi kebanggaan saya sudah memilih Anies dan Cak Imin, meski kalah. Saya akan ikut mendukung dan membantu di mana bisa untuk merealisasikan “Gerakan Perubahan” yang sudah dimulai.