Artis yang menjadi caleg instan di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah merusak kader militan Banteng. Artis tidak menambah suara PDIP justru menenggelamkan kader militan PDIP yang selama ini bersuara keras di DPR RI.
“Artis-artis punya suara merdu itu mati suara selama 5 tahun, awalnya mereka dihitung akan membawa tambahan suara di dapil, ternyata mereka merampas suara kader Parpol, bikin caleg dapil tersingkir, diganti sosok artis, artinya pola kebijakan ini salah,” kata Kader PDIP dekat almarhum Taufik Kiemas, Beathor Suryadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (3/4/2024).
Beathor meminta DPP PDIP untuk menempatkan para caleg artis ditempatkan di dapil yang selama ini partai berlambang Banteng Moncong Putih tidak mempunyai perwakilan di DPR RI.
“Harusnya bukan ditempatkan pada Dapil yang sudah merah, harus di dapil dimana Parpol tersebut belum punya kursi di DPR RI, Harus tempatkan di Dapil Aceh, Bengkulu, Padang, di mana popularitas mereka akan bermakna menambah suara untuk PDIP,” kata mantan tahanan politik era Soeharto.
Beathor mencontohkan, suara PDIP di Jakarta justru turun dan yang jadi justru Once Mikel dengan mengalahkan kader banteng militan Eriko Sotarduga dan Masinton Pasaribu.
“Lihat di Jawa Barat 2 kader militan tersingkir oleh artis, juga di Jakarta 2, Eriko Pengurus DPP dan Masinton aktivis jalanan yang militan tersingkir oleh artis, 2 kursi selama 2 kali pemilu kalah 2024 hanya jadi 1 kursi untuk Artis saja. Artinya DPP blunder dalam hal penempatan Artis, bukan tambah suara menjadi 3 kursi, malah rontok jadi 1 kursi,” pungkasnya.