ISIS dan Teror di Moskow

Oleh: Dina Sulaiman, Pengamat Timur Tengah dan Dosen Hubungan Internasional Unpaddina

ISIS -seperti kasus teror di Kerman Iran bulan Januari- mengaku sebagai pelaku teror di Moskow. Pertanyaannya: ketika warga Gaza sudah 6 bulan dibantai Israel, mengapa ISIS malah membantai orang di Moskow? Katanya “mujahidin”? Kok ga bantuin Gaza?

ISIS adalah kelompok teroris yang nyata. Yang bergabung dengan mereka juga orang-orang riil, sebagian besar-sayangnya- Muslim. Cek jejak digital, siapa di Indonesia yang pernah ikut acara baiat ke ISIS, itu kan manusia semua ya, bukan hantu.

Jadi, narasi konspirasi yang berusaha “menyelamatkan muka kaum Muslim” dengan mengatakan, “ISIS itu tidak ada! Itu organisasi buatan AS untuk memfitnah umat Muslim” jelas salah. Atau , “ISIS itu peliharaannya penguasa aja, untuk membungkam umat Islam!” Ini juga salah.

Memang ISIS itu ada kok. Ideologinya (takfiri, mengkafir-kafirnya pihak lain, setuju pada aksi-aksi kekerasan untuk mencapai tujuan politik) memang ada tumbuh di tengah kita. TUGAS KITA BERSAMA melawan ideologi jahat ini, melalui berbagai upaya edukasi.

TAPI… melepaskan ISIS dari AS & Israel, juga salah, seolah-olah anggota ISIS mampu bergerak sendiri, cari duit dan senjata sendiri, dan seolah cerdas sampai mampu mendesain operasi yang rumit.

Faktor AS& Israel ini yang memberi jawaban saat kita mempertanyakan pola gerakan ISIS:
-ISIS pernah ‘berjaya’ di Suriah. Nah, mengapa saat punya ‘kekhalifahan’ ISIS tidak menyerang ke Israel? Seperti kata narsum podcastnya Arie Untung, “Suriah itu udah deket banget lho, ke Tel Aviv!” [Tapi narsum ngomong itu dalam rangka menggugat Iran, bukan nanyain ISIS]

[Info: yang berperang dan menang melawan ISIS di Suriah adalah militer Suriah, dibantu militer Rusia, Hez, dan milisi sukarelawan bentukan IRGC Iran.]

-Menteri Perang Israel, Moshe Ya’alon, tgl 19 Januari 2019, berkata, “Jika saya harus memilih antara Iran atau ISIS, saya akan memilih ISIS.” [1]

JADI…. ISIS ini organisasi teror yang sebenarnya dimanfaatkan AS untuk menjalankan agenda AS [tapi, mungkin orang ISIS-nya ga nyadar, merasa sedang jihad]:

1. Awalnya, untuk mengacaukan Irak, supaya pendudukan AS lancar jaya; ISIS tidak melawan tentara AS di Irak, tapi menyerang sesama Muslim di Irak, dengan alasan “Syiah sesat”.

2. Untuk menggulingkan pemerintahan Assad yang memberikan bantuan pada pejuang Palestina & tidak mau berdamai dengan Israel. Alasan yang dipakai, lagi-lagi “Syiah sesat.”

[Teroris di Suriah, ada ISIS, ada yang non-ISIS. Milisi non-ISIS ini ada yang berafiliasi dengan Al Qaida, ada yang IM. Mereka saat ini masih menduduki Provinsi Idlib Suriah, simpatisannya banyak di Indonesia dan masih rajin menggalang dana untuk logistik mereka.]

3. Untuk menjadi kedok bagi teror Israel di negara-negara yang mempersulit AS; misalnya, di kejadian di Kerman, Iran (Jan 2024), pola teror-nya sangat khas Mossad, tapi ujug-ujug saja ISIS mengaku sebagai pelaku. Aksi teror di Moskow ini pun, sangat mungkin mastermind-nya Mossad [karena politisi Israel pernah mengancam Rusia yang dianggap tidak terlalu mendukung Israel], tapi ISIS pelaksananya.

Demikian sekilas info.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News