Akhirnya Surya Paloh Menelantarkan Anies Baswedan

Oleh : Ahmad Khozinudin, Sastrawan Politik

Setelah menyatakan menerima Hasil Pemilu dan mengucapkan selamat pada kemenangan Prabowo Gibran, kini Surya Paloh menerima Prabowo Subianto dengan karpet merah di NasDem Tower. Bukan tanpa alasan, Prabowo adalah Capres terpilih, masa depan kekuasaan tentu ada pada dirinya.

NasDem tak mau terlalu lama tenggelam dalam kekalahan Anies, apalagi dalam konteks Pileg, NasDem sudah menang. Karena manuver menggendong Anies menjadi Capres, suara NasDem di Pemilu 2024 naik ketimbang hasil Pemilu 2019 lalu.

Setelah selebrasi karena menang Pileg, NasDem sedang bergerilya menuju kemenangan yang lain. Ya, terlibat dalam kabinet jelas menjadi sasaran target berikutnya. Caranya, adalah dengan merapat ke kubu Prabowo, bukan berjibaku membela Anies dan membersamainya melawan kecurangan di MK.

NasDem, mengadopsi gaya Prabowo merapat ke kubu Jokowi tahun 2019 lalu. Bedanya, dulu Prabowo agak lebih punya kehormatan, karena merapat setelah jelas kalah di MK.

Sedangkan Surya Paloh, mencuri start merapat jauh sebelum proses di MK. Walaupun bukan hanya Surya Paloh, kita semua juga paham tak akan ada putusan yang bisa diharapkan dari MK.

Surya Paloh lebih dahulu berusaha merapat dan mencari peran, khawatir manuvernya didahului PDIP atau parpol lainnya. Karena sejatinya, semua parpol pragmatis, ingin merapat mencari jatah menteri.

Dulu, Surya Paloh yang pertama kali mendeklarasikan Anies sebagai Capres. Sekarang, Surya Paloh pula yang pertama kali meninggalkan Anies, dengan menyatakan menerima hasil Pemilu, memberikan ucapan selamat kepada Prabowo, hingga menerima Prabowo dengan karpet merah di NasDem tower.

Bagi Anies, mungkin hal ini biasa saja. Karena dia, juga pernah meninggalkan AHY, walau dulu itu juga karena keinginan Surya Paloh, bukan keinginannya.

Tapi bagi para pendukung? Relawan? Para lawyer yang mengajukan upaya ke MK?

Tentu saja, manuver Surya Paloh ini sangat menyakitkan. Disaat kemenangan karena kecurangan itu hendak dipersoalkan dan dibuktikan di MK, Surya Paloh malah mengucapkan selamat pada yang menang dan menghamparkan karpet merah di kantor Nasdem Tower.

Mengasuh dan menelantarkan Anies, itu hak Surya Paloh. Tetapi mempermainkan nasib relawan dan pendukung, ini sungguh sangat menyakitkan. Setelah suara NasDem naik, para relawan dan pendukung ditinggalkan. Habis manis, sepah dibuang. Itulah, ironi politik dalam sistem demokrasi.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News