Prabowo Subianto tidak perlu mengajak Anies Baswedan di pemerintahan karena sewaktu debat di Pilpres merendahkan mantan Danjen Kopassus itu.
“Pak Gemoy, besok si Anies jangan diajak di kabinet bapak ya. Sorry ye. Sorry biar aja dia jadi pengangguran,” kata politikus Demokrat Ajengg di akun X (Twitter), Senin (19/2/2024).
Ajeng juga mengajak rakyat Jakarta tidak memilih Anies jika mantan Rektor Univeritas Paramadina itu maju di Pilkada Jakarta. “Kalau si Anies maju pilgub kita blejekin lagi serendah-rendahnya,” paparnya.
Kubu calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berharap salah satu rival mereka, yakni capres nomor urut 1 Anies Baswedan atau capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, mau bergabung dengan mereka jika pemilihan presiden (Pilpres) 2024 berlangsung 2 putaran.
“Seandainya nanti ada putaran kedua, kami menginginkan pasangan yang kalah bergabung dengan Prabowo-Gibran,” kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Viva Yoga Mauladi dalam dialog di program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Senin (15/1/2024).
Akan tetapi, Yoga yang merupakan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) menyampaikan keputusan buat menentukan mitra baru adalah para pimpinan partai politik koalisi pengusung Prabowo-Gibran.
“Proses koalisi itu sangat ditentukan oleh pimpinan partai politik karena pengusung calon presiden dan calon wakil presiden adalah partai politik atau gabungan partai politik,” ujar Yoga.