Hasil survei Poltracking membohongi publik dengan menyebut posisi Anies-Muhaimin (AMIN) terbawah 14,9 persen di Jawa Timur (Jatim).
“Saya sudah membaca hasil survei Poltracking yang menyebut AMIN 14,9 persen di Jatim di mana posisi paling rendah di bawah Ganjar-Mahfud yang menempati posisi kedua. Ini bentuk kebohongan publik,” kata Relawan MU Perubahan Kudus Rohmat Widodo kepada redaksi www.suaranasional.com, Selasa (6/2/2024).
Menurut Rokhmat, Poltracking berupaya menggiring opini publik bahwa AMIN tidak mendapat suara di Jatim. “Publik sudah tahu, Jatim itu basis massa AMIN. Makanya ada penggiringan opini untuk menjatuhkan suara AMIN,” ungkapnya.
Kata Rokhmat, lembaga survei termasuk Poltracking selalu berkilah tidak bersalah dalam melakukan survei. “Lembaga survei selalu berlindung tidak akan berbohong dengan angka-angka yang ditampilkan,” papar Rokhmat.
Rokhmat mengatakan, Pilpres 2024 akan membalikkan hasil survei selama ini. “Rakyat Indonesia akan menentukan pilihan perubahan pada 14 Februari 2024,” jelasnya.
Survei terbaru Poltracking Indonesia mencatat elektabilitas Pilpres 2024 pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul di Jawa Timur (Jatim) dengan perolehan 60,1 persen.
Di posisi kedua, menyusul pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 17,2 persen. Lalu pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 14,9 persen. Ada 7,8 persen responden yang tidak tahu/tidak jawab.
“Simulasi surat suara tiga pasangan, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh elektabilitas 60,1 persen diikuti pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan elektabilitas 17,2 persen dan pasangan no urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 14,1 persen,” dikutip dari paparan survei, Selasa (6/2).