Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpihak ke Prabowo-Gibran atas pernyataannya debat calon presiden (capres) tidak boleh menyerang pribadi.
“Pernyataan Jokowi bahwa debat tidak boleh menyerang pribadi merupakan bentuk cawe-cawe. Ini menunjukkan Jokowi berpihak ke Prabowo-Gibran,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (11/1/2024).
Kata Muslim, Jokowi mempunyai harapan Gibran sebagai penerus kekuasaannya. “Walaupun Gibran sebagai cawapres, tapi mempunyai peran cukup kuat ketika menjadi wapres karena dibantu ayahnya yaitu Jokowi,” tegasnya.
Muslim mengatakan, Jokowi khawatir berbagai proyek tidak diteruskan oleh penggantinya jika Prabowo-Gibran tidak menang di Pilpres 2024,” ungkap Muslim.
Jokowi tak terima apabila debat justru menyerang personal bukan subtansi.
“Yang pertama memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang yang sebetulnya gak apa-apa asal kebijakan, asal policy, asal visi gak apa-apa,” kata Jokowi di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).
Sementara yang terjadi, kata Jokowi serangan lebih mengarah kepada personal bukan substansi. “Tapi kalo sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan dan lain-lain saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton. saya kira akan banyak yang kecewa,” kata Jokowi.
Maka dari itu, Jokowi meminta format debat harus disesuaikan dengan lebih baik, supaya bisa lebih mengedukasi masyarakat. “Sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup. Saling serang gak apa – apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal, saya kira gak baik dan gak mengedukasi,” tegas Jokowi.