Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Gelora Indonesia, Anis Matta, mengatakan, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menguasai panggung debat cawapres pada Jumat (22/12/2023) malam.
Gibran dinilai lebih menguasai panggung ketimbang dua lawannya yakni cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, dan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
“Mas Gibran unggul dalam penguasaan panggung. Mas Gibran sangat percaya diri, karena kekuatannya adalah dia Wali Kota Solo. Sehingga setiap narasi yang disampaikan fokus pada kinerja,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Sabtu (23/12/2023).
Menurut Anis Matta, debat cawapres semalam merupakan adu gagasan antara tiga generasi. Mahfud yang lahir tahun 1957 mewakili generasi baby boomers.
Lalu, Muhaimin yang lahir tahun 1966 mewakili generasi X. Sedangkan Gibran yang lahir tahun 1987 merupakan generasi milenial.
Anis Matta yang menyaksikan acara debat tersebut secara langsung, menilai, gagasan dan ide ketiga cawapres dalam debat mencerminkan masing-masing generasi. “Perspektif mereka menandai generasi yang mereka wakili masing-masing,” katanya.
Secara umum, kata Anis Matta, pertanyaan yang disampaikan panelis dalam debat tidak menciptakan perbedaan pandangan yang tajam di antara ketiga cawapres.
Namun, jawaban masing-masing cawapres menunjukkan penguasaan yang berbeda terhadap suatu persoalan. Lagi-lagi, Anis Matta mengeklaim, Gibran unggul dalam hal ini.
“Mereka berbeda pada penguasaan detil, pengalaman mikro Mas Gibran di Solo membuatnya lebih unggul dalam sisi itu. Makanya sejak awal saya tidak terlalu kuatir dengan debat ini, karena ini menjadi fokus Mas Gibran,” katanya.
Jika ada penilaian yang meragukan figur Gibran sebagai Cawapres itu hak berpendapat dalam demokrasi. Namun, yang menjadi nilai lebih pada sosok Cawapres nomor urut dua ini yaitu pengalaman sebagai pemimpin daerah.
“Saya tidak menyalahkan orang-orang yang meragukan beliau, karena orang berpikir kurang pengalaman, masih muda, tapi dua Cawapres yang lain ini Pak Mahfud dan Pak Muhaimin tidak pernah memegang atau pimpin pemerintahan daerah,” kata dia.
Dia menyebut, Gibran mempunyai approval ranking atau peringkat persetujuan terhadap hasil kinerja selama menjabat sebagai Wali Kota Solo. Hal itu dilihat dari rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
“Kalau kita lihat Mas Gibran punya approval rangking yang sangat bagus, ekonomi di Solo pertumbuhannya relatif bagus dalam menguasai kepemimpinan di daerah,” katanya.