Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan taktik strategi khas Solo dalam menghadapi lawan-lawan politiknya. Jokowi meredam lawan-lawan politik dengan diberi jabatan.
“Jokowi tetap menggunakan taktik strategi yang seperti saat kami di Istana KSP, ini khas Solo,” kata kader PDIP dekat almarhum Taufik Kiemas, Beathor Suryadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (18/12/2023).
Kata mantan tahanan politik era Soeharto, Jokowi akan memberikan jabatan kepada lawan politiknya. “Pukul dan rangkul, minta uang dikasih, minta jabatan/pangkat dikasih,” tegasnya.
Beathor berharap redupnya gerakan mahasiswa bukan disebabkan strategi Jokowi merangkul tokoh-tokohnya dengan dijanjikan jabatan atau komisaris BUMN. “Semoga redupnya gerakan mahasiswa atas masa depannya yang diporak-porandaka Jokowi dan keluarganya bukan akibat Jargon pukul dan rangkul tersebut,” ungkapnya.
Dalam menghadapi gerakan mahasiswa, Rezim Jokowi menggelontorkan bansos dan BLT sehingga memutus hubungan rakyat dan mahasiswa. “Keteledoran abainya gerakan mahasiswa terhadap politik dinasti dengan cara merusak konstitusi dengan politik Bansos dan BLT,” jelasnya.
Kata Beathor, sebuah gerakan mahasiswa atau gerakan rakyat sebagaimana biasanya adalah sambung menyambung antar aktivis, antar kota dengan isu perlawanan yang sama
“Gerakan Mahasiswa Universitas Tujuh Belas Agustus/ Untag Surabaya tidak menjadi Api perlawaban kota-kota yang lain, bahkan saat terasa menjadi redup. Kota Bandung yang selama ini tercatat sebagai kota pemicu gerakan perlawanan hingga hari ini belum terdengar gegap gempitanya,” tegas Beathor.
Ia khawatir redupnya gerakan mahasiswa membuat dinasti Jokowi berkuasa kembali di Indonesia melalui Gibran sebagai Wakil Presiden.
“Waktu terus berjalan, akankah Negeri Kaya Raya ini jatuh ketangan dinasti Jokowi mblegedezzz tersebut. Kemenangan penuh dengan kecurangan, mereka menyuap dan menyogok Rakyat dengan apapun demi kemenangan itu,” paparnya.
“Jika itu terjadi maka perubahan kehidupan kita yang demokratis wujudnya menjadi suasana Tirani, fasis itulah corak kekuasaan dinasti,” pungkasnya.