Minyak goreng adalah salah satu bahan pokok yang tak terhindarkan dalam proses pengolahan berbagai jenis makanan. Namun, seringkali minyak goreng yang telah digunakan berakhir terbuang karena perubahan warnanya.
Minyak bekas, yang sering disebut sebagai jelantah, sering dibuang ke saluran pembuangan air, bak cuci piring, atau bahkan dibuang ke tanah karena dianggap sebagai cara yang praktis. Namun, pengelolaan seperti itu memiliki dampak buruk yang signifikan bagi lingkungan.
Penting untuk disadari bahwa jelantah termasuk dalam kategori limbah B3 yang dihasilkan oleh rumah tangga. Limbah B3 mengandung zat berbahaya dalam konsentrasi tinggi yang dapat merusak lingkungan serta berpotensi merugikan kesehatan.
Di tengah permasalahan ini, penduduk Kota Bandung kini memiliki solusi dengan kehadiran Noovoleum yang tidak hanya menampung jelantah tetapi juga memberikan nilai ekonomis pada limbah tersebut.
“Kami fokus pada isu lingkungan, kami melihat bahwa produksi minyak jelantah di Indonesia cukup tinggi, terutama di Kota Bandung yang masuk dalam lima besar kota dengan limbah minyak jelantah yang signifikan,” ujar Andini, Project Director Pahlantah Noovoleum.
Menurutnya, dari situ, tujuan mereka adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Marilah kita bersama-sama menjaga lingkungan dan kesehatan. Ternyata, jelantah juga memiliki potensi ekonomis yang dapat dimanfaatkan,” tambahnya.
Penting untuk dicatat bahwa minyak jelantah yang dikumpulkan akan diolah kembali menjadi sumber energi terbarukan.
“Kami mengolah jelantah menjadi biodiesel untuk bahan bakar mesin pabrik, sebagai campuran bioavtur, dan bahkan sebagai bahan bakar pesawat. Dengan konsep ini, kami mengubah limbah menjadi energi terbarukan,” jelas Andini.
Berikut langkah-langkah agar minyak jelantah dapat menjadi peluang:
Setiap liter minyak jelantah dibeli dengan harga Rp6.500.
Warga Kota Bandung dapat menghubungi petugas Noovoleum melalui telepon di nomor 0811-1001-2402 untuk menjemput minyak jelantah dengan syarat minimal pengiriman lima liter.
“Anda yang tinggal di Bandung dan bingung mengelola limbah minyak jelantah dapat menyerahkannya kepada kami. Kunjungi kami di Jalan Raden Patah No. 6, Kota Bandung,” jelasnya.
Noovoleum telah menyediakan aplikasi bagi warga yang ingin menjual minyak jelantah. Caranya adalah dengan mengunduh aplikasi UCollect App, kemudian mengikuti petunjuk untuk memindai kode barcode ke mesin UCollect Box (mesin penyimpanan minyak jelantah).
Mesin akan menghitung jumlah liter minyak yang dimasukkan, dan dana secara otomatis akan masuk ke dompet digital yang terhubung dengan UCollect App.
“Ayo bersama-sama menjadi Pahlantah (Pahlawan Lingkungan Ubah Jelantah jadi Rupiah), kita menjaga lingkungan, mengubah limbah menjadi berkah dengan tidak membuang minyak jelantah sembarangan,” tegas Andini.