Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mulai mencari dukungan untuk melawan Jokowi dengan menyebut pernah terjadi kecurangan pemilu.
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (13/11/2023). “Megawati ketika sudah mendapat dukungan, orang yang memberikan dukungan ditinggalkan begitu saja. Kasus 27 Juli 1996 banyak yang mendukung Megawati, tapi kasusnya tidak diungkap saat Megawati dan PDIP berkuasa,” ungkapnya.
Kata Muslim, Megawati memposisikan orang yang terzalimi agar mendapat simpati rakyat. “Cara yang dilakukan Megawati untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas PDIP di Pemilu 2024,” jelas Muslim.
Muslim mengatakan, selama PDIP berkuasa, berbagai kebijakan banyak menyengsarakan rakyat mulai dari pengesahan Omnibuslaw Cipta Kerja sampai pengesahan revisi UU KPK terbaru. “PDIP juga harus bertanggungjawab atas kerusakan bangsa ini,” ungkap Muslim.
Selain itu, kata Muslim, Megawati percuma hanya menyebut pernah terjadi kecurangan pemilu tetapi tidak menyuarakan pemakzulan Jokowi. “Rakyat menilai masih ada sandiwara Jokowi dengan Megawati,” pungkasnya.